Baca Light Novel LN dan Web Novel WN,Korea,China,Jepang Terlengkap Dan TerUpdate Bahasa Indonesia
  • Daftar Novel
  • Novel China
  • Novel Jepang
  • Novel Korea
  • List Tamat
  • HTL
  • Discord
Advanced
  • Daftar Novel
  • Novel China
  • Novel Jepang
  • Novel Korea
  • List Tamat
  • HTL
  • Discord
Prev
Novel Info

Dungeon Defense (WN) - Chapter 438

  1. Home
  2. Dungeon Defense (WN)
  3. Chapter 438
Prev
Novel Info

Chapter 438 – DAISY (2)

“Kau….”

Jantungku berdebar kencang. Rasa panas menjalar ke seluruh kepalaku. Pandanganku kabur dengan intensitas yang menyengat, dan bahkan napasku pun tersengal-sengal.

Hanya satu pikiran yang muncul dalam benakku.

Laura—selalu tersenyum cerah.

Percaya diri, sering kali jengkel dengan segala hal, menguap dengan ekspresi bosan yang tidak pantas, terkadang mundur karena ngeri sambil mengutukku. Namun, dia tidak pernah menolak permintaan atau keinginanku, selalu menyatakan dirinya sebagai teman abadiku—gadis prajurit kecilku.

– Maafkan aku, Tuan… Maafkan aku….

– Kau dicambuk… karena aku….

Kenangan pada malam ketika Laura menangis dan meratap.

Cara dia memelukku, terus-menerus mengulang, “Maafkan aku, maafkan aku,” seolah ada sesuatu dalam dirinya yang hancur. Malam itu, yang basah oleh warna-warna suram kesedihan yang diguyur hujan, memenuhi setiap sudut pikiranku.

“Kau… pada Laura-ku….”

“Menteri Urusan Militer mengikuti niatku dengan sempurna. Berkat itu, aku menemukan cacat pada tanda budak. Meskipun aku mungkin tidak dapat secara langsung menyakitimu atau kekasihmu, aku menyadari bahwa aku masih dapat menimbulkan kecurigaan, cedera, dan perselisihan internal secara tidak langsung.”

Daisy telah menghancurkan Laura—hanya untuk mengungkap kebenaran itu.

Tidak, itu belum semuanya. Aku bisa melihat dengan jelas cara Daisy berpikir. Laura adalah satu-satunya orang yang kuizinkan untuk berdiri sejajar denganku. Dengan kata lain, Laura dan aku telah melampaui hubungan tuan dan pengikut yang sederhana—kami memperlakukan satu sama lain sebagai teman, sebagai kekasih.

Daisy ingin menghancurkan satu-satunya hubungan itu.

Karena hanya dengan begitulah ia dapat benar-benar menyakitiku. Karena itulah cara untuk menyudutkan pikiranku, untuk membuatku putus asa.

“Seolah-olah Aku melihat secercah cahaya.”

Daisy mengaku dengan suara acuh tak acuh.

“Menteri Urusan Militer mengurungku di penjara bawah tanah dan menyiksaku selama berhari-hari, puluhan hari. Ia membiarkanku tergantung di dinding, hanya memberiku beberapa tetes air setiap hari. Ia menyebut makanan babi sebagai ‘makanan’ dan memaksaku memakannya. Namun, bahkan dalam situasi itu, pikiranku lebih gembira dari sebelumnya.”

Senyum kecil dan lembut muncul di bibir Daisy.

“Papan taruhan antara Ayah dan aku sangat tidak adil dan menguntungkan Ayah. Aku tidak bisa menyakitimu, aku bahkan tidak bisa menyentuh kekasihmu. Namun, di meja judi tempat kekalahanku sudah ditentukan sebelumnya, aku menemukan jalan keluar—satu rute pelarian. Sempit, sangat sempit, Tapi tetap saja merupakan secercah cahaya. Aku yakin kau pasti mengerti kegembiraanku, kebahagianku.”

“….”

“Di penjara bawah tanah yang gelap, makan makanan babi, muntah karena mual, kulitku dilucuti oleh cambuk… Bahkan di tengah semua itu, aku berpikir—bagaimana aku bisa memanfaatkan celah ini? Apa cara yang paling pasti untuk mendatangkan kehancuranmu?”

Nada bicara Daisy begitu lembut hingga hampir bisa digambarkan sebagai kebahagiaan. Sedikit kegembiraan mewarnai suaranya.

Seorang gadis yang terlahir sebagai manusia, yang menjadi putri seorang Raja Iblis, diam-diam mengakui kejahatannya.

“Mungkin pada hari ketiga? Saat aku melihat Menteri Urusan Militer Farnese mencambukku seperti orang gila, tiba-tiba aku tersadar. Sebuah pencerahan. Sebuah petir menyambar seluruh tubuhku, membuatku gemetar. Dan pada saat itu—aku mengerti segalanya. Aku tahu persis apa yang harus kulakukan.”

Kemungkinan sepuluh dari sepuluh. Sebuah permainan di mana kekalahan Daisy seharusnya mutlak—namun, Daisy melihat sekilas kemenangan.

“Hampir memalukan, menyadari bahwa aku sempat melupakan sesuatu yang begitu sederhana. Wanita yang meratap di hadapanku, Menteri Urusan Militer Laura de Farnese—dia adalah kekasih Raja Iblis Barbatos, bukan?”

Keheningan menyelimuti kami.

Namun, itu bukanlah keheningan yang lahir karena keterkejutan. Itu adalah keheningan yang muncul karena kesenjangan pemahaman. Daisy telah berbicara dengan penuh percaya diri, seolah-olah menyatakan hal yang sudah jelas. Namun, Aku merasa tidak mampu memahami apa yang ia maksud. Bibirku sedikit terbuka, berusaha keras untuk membentuk kata-kata. Menyadari kurangnya reaksiku, Daisy berbicara lagi, nadanya dipenuhi dengan rasa geli.

“Aku sedang berbicara tentang Barbatos, Ayah. Barbatos yang berdiri di hadapan kita. Pikirkanlah.”

Daisy memiringkan kepalanya sedikit.

“Barbatos tiba-tiba mulai menekanmu suatu hari. Apa Kau tidak pernah penasaran dengan alasannya? Tidak peduli seberapa besar Barbatos membenci Paimon, apa Kau tidak menganggap pembunuhan itu berlebihan?”

Mendengar itu, Barbatos, yang tetap diam sampai sekarang, mengerutkan alisnya.

“Kau… apa yang kau—”

“Diam.”

Saat Barbatos membuka mulutnya, Daisy mengayunkan pedang besarnya. Pedang itu tepat mengenai paha Barbatos.

Barbatos menjerit. Bahkan para Raja Iblis dari Faksi Netral yang mengelilingi Daisy pun tersentak karena serangan tak terduga itu.

Daisy melemparkan pandangan dingin dan tanpa ekspresi ke arah Barbatos.

“Aku sedang berbicara dengan ayahku sekarang. Ini bukan pembicaraan yang bisa diganggu oleh pihak ketiga.”

“Kau… dasar sia—”

“Hanya ada satu jawaban yang diizinkan darimu, Barbatos. Siapa yang memperingatkanmu untuk waspada terhadap Paimon?”

Daisy memutar pedang besar yang masih tertancap di paha Barbatos. Pedang itu menancap lebih dalam, mencabik dagingnya tanpa ampun. Barbatos menggigit bibirnya, berusaha menahan teriakannya, Tapi erangan kesakitan masih keluar dari tenggorokannya.

Daisy mendecak lidahnya pelan.

“Apa kau tidak bisa memberikan jawaban yang tepat? Sungguh wanita tidak berguna. Kau pikir kau akan jatuh cinta pada wanita yang tidak berguna seperti itu, Ayah. Aku hampir malu padamu sebagai putrimu.”

Aku menggertakkan gigiku karena frustrasi.

“Singkirkan…!”

“Kau bertentangan dengan dirimu sendiri lagi, Ayah. Bukankah Kau baru saja mengatakan untuk mengecualikan Barbatos dari semua perintah?”

Daisy mencibir samar.

“Cukup membingungkan bagiku untuk menentukan perintah mana yang harus kupatuhi. Tapi tidak apa. Aku anak yang berbakti. Jika kau mau, aku akan dengan senang hati menerima perintah yang tidak masuk akal.”

Daisy mencabut pedang besarnya. Darah merah tua mengalir dari paha Barbatos. Daisy dengan santai menepis darah dari bilah pedangnya, jelas tidak tertarik.

Suasananya tegang.

Daisy kini tak dapat disangkal lagi memegang kendali atas tempat ini. Bahkan para Raja Iblis Faksi Netral, yang tadinya berdiri di pinggir lapangan, kini terpikat oleh suara Daisy, yang mengawasinya dengan campuran antara kewaspadaan dan rasa ingin tahu. Warga alun-alun bergumam di antara mereka sendiri, Tapi mereka menyaksikan tindakan berani si penyusup dari kejauhan.

Aku harus menghentikannya.

Naluriku berteriak memperingatkan. Dan kemudian, mata hitam legam Daisy menatapku dengan tatapan tajam dan tak tergoyahkan.

“Apa kau berencana menghentikanku di sini? Tidak apa. Tapi biar kujelaskan satu hal. Jika kau menghentikanku di sini, kau tidak akan pernah tahu bagaimana aku bisa menentang tanda budak. Jika itu bisa diterima, maka hentikan aku.”

“Apa Kau mengancamku?”

“Itu bukan ancaman. Itu kebenaran.”

Bibir Daisy melengkung membentuk senyum tipis.

“Dan aku akan memenggal kepala Barbatos dengan tanganku sendiri. Kekasihmu yang paling kau cintai, yang dibunuh bukan olehmu, melainkan oleh tangan orang lain. Kau tidak akan sanggup menanggungnya, bukan?”

“….”

Daisy kemudian menggeser kakinya ke paha Barbatos, menekan bagian yang telah disobek pedang besar itu. Barbatos, darah menetes dari bibirnya, menahan erangan kesakitan.

“Aku akan menjawab pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh wanita ini. Barbatos menerima peringatan mendesak dari seseorang. Peringatan agar berhati-hati terhadap Raja Iblis Paimon, bahwa jika keadaan terus berlanjut seperti ini, Paimon kemungkinan besar akan membunuhmu, Ayah. Karena peringatan ini, Barbatos mengambil tindakan untuk menyingkirkan Paimon.”

Ah.

“Orang yang memberikan peringatan itu adalah Laura de Farnese, Menteri Urusan Militer.”

Aahh.

Ah, aaah!

“Menteri Urusan Militer sudah waspada terhadap Raja Iblis Paimon. Itu wajar saja. Paimon punya banyak konflik denganmu, Ayah. Tapi sekarang, tempat percobaan peracunan terhadapmu terjadi adalah di rumah Gubernur di Batavia. Rumah Republik Batavia, tempat Raja Iblis Paimon beroperasi. Apa Kau benar-benar percaya bahwa Menteri Urusan Militer mengabaikan ini sebagai kebetulan belaka?”

Daisy menggelengkan kepalanya.

“Menteri Urusan Militer harus segera membuat rencana. Tidak ada bukti langsung bahwa Paimon telah mencoba membunuhmu, Ayah. Namun, hanya karena tidak ada bukti, bukan berarti cinta Menteri Urusan Militer padamu cukup dangkal untuk tidak menyiapkan tindakan balasan. Dia menyusun rencana keselamatan untuk menghalangi Raja Iblis Paimon, bersiap menghadapi situasi ‘bagaimana jika’….”

Pikiranku terasa lumpuh, seakan-akan tersambar petir.

Rahangku bergetar.

“Ayah, orang yang membanggakan dirinya sebagai orang terpintar di dunia, katakan padaku. Menurutmu, dengan siapa Laura de Farnese, Menteri Urusan Militer, berkonsultasi?”

“Ini omong kosong…. Tidak mungkin….”

“Raja Iblis Paimon adalah makhluk yang kuat. Orang yang bisa menghentikan Paimon pastilah orang sekuat dia. Orang yang cukup dekat dengan Laura sehingga dia bisa memperingatkan, orang sekuat Paimon, dan juga orang yang menganggap Paimon sebagai ancaman.”

Daisy menekan kaki kanannya dengan kuat.

Jeritan lemah Barbatos meledak.

“Benar sekali. Menteri Urusan Militer memperingatkan Barbatos. ‘Sepertinya Paimon mencoba membunuh Ayah, jadi harap berhati-hati.’”

Saat disiksa di penjara bawah tanah.

Daisy tidak menjawab interogasi kasar Laura, Tapi dia membisikkan satu kalimat saja—satu kalimat yang menanamkan keraguan di hati Laura.

―Apa tidak ada kontak dari Batavia?

Hal ini semakin memperkuat kecurigaan bahwa Daisy bekerja sama dengan Paimon. Setidaknya, begitulah yang Laura rasakan. Seiring berjalannya waktu, Laura mengubah kecurigaannya menjadi keyakinan dan mencari bantuan dari Barbatos, yang merupakan kekasih dan sekutunya yang paling tepercaya.

Tentu saja, kata Daisy.

“Barbatos mengawasi Paimon dengan ketat. Laura adalah orang kepercayaanmu yang paling dekat. Jika seseorang seperti dia memperingatkannya, kemungkinan besar dia mengira situasinya serius.”

Kenangan pada malam ketika Barbatos memohon untuk membunuh Paimon muncul kembali.

Bukankah itu hanya karena cemburu terhadap Paimon?

Laura tahu bahwa Paimon adalah pemimpin Aliansi Liberation. Jika dia memberi tahu Barbatos fakta itu, menjelaskan betapa penuh perhitungan dan bahayanya Paimon, kewaspadaan Barbatos akan meningkat hingga ekstrem.

Pada saat itulah penghapusan perbudakan diusulkan dalam pasukan iblis.

Di mata Barbatos, itu bisa dilihat sebagai bukti bahwa Paimon, seorang Republikan, mulai mengambil tindakan dengan sungguh-sungguh.

Apa itu sebabnya dia berani mengambil risiko seperti itu dan berusaha melenyapkan Paimon?

Dengan kata lain—

Laura hancur berantakan, dilanda paranoia.

Barbatos, yang terlalu waspada terhadap Paimon, akhirnya melakukan tindakan ekstrem berupa pembunuhan.

Dan bahkan saat aku hendak membunuh Paimon—.

“Tentu saja, Aku tidak menyangka Barbatos akan sampai sejauh itu hingga mencoba membunuh Paimon. Paling-paling, Kupikir itu akan meningkat menjadi pertikaian faksi yang besar.”

Daisy tersenyum.

“Kukira itu seharusnya disebut sebagai salah perhitungan yang sangat menyenangkan.”

Itu semua jebakan yang diatur oleh Daisy.

 

Prev
Novel Info

Comments for chapter "Chapter 438"

MANGA DISCUSSION

Leave a Reply Cancel reply

You must Register or Login to post a comment.

Dukung Kami

Dukung Kami Dengan SAWER

Join Discord MEIONOVEL

YOU MAY ALSO LIKE

seijoomn
Seijo no Maryoku wa Bannou desu LN
December 29, 2023
cover
Age of Adepts
December 11, 2021
1906906-1473328753000
The Godsfall Chronicles
October 6, 2021
I monarc
I am the Monarch
January 20, 2021
  • HOME
  • Donasi
  • Panduan
  • PARTNER
  • COOKIE POLICY
  • DMCA

© 2025 MeioNovel. All rights reserved