Catatan Seribu Kehidupan - Note
Note
Author Note
Mencapai akhir cerita selalu terasa canggung dan aneh, dan sejujurnya, rasanya sangat menakjubkan dan tidak dapat dipercaya pada saat yang bersamaan. ^^;
Aku mulai berpikir dan menyusun ‘Record of a Thousand Lives’ tepat setelah aku menyelesaikan CSAT ku, dan satu tahun telah berlalu sejak saat itu.
Semua cerita yang ku tulis berharga bagi ku, tetapi ‘Record of a Thousand Lives’ adalah salah satu yang istimewa yang sangat berarti bagi ku.
Ini adalah novel panjang pertama yang ku tandatangani kontraknya dan selesaikan, dan ini juga novel yang ku tulis segera setelah aku berusia dewasa (20 tahun).
Sangat sulit bagi ku untuk menyesuaikan diri menjadi mahasiswa saat bekerja sebagai penulis. Aku mengalami neraka ketika ujian, tugas, sakit kepala, dan tenggat waktu baru ku semuanya tumpang tindih satu sama lain.
Aku tidak bisa membantu tetapi benar-benar menghormati penulis-nim lain pada waktu itu. ㅠㅠ
Namun, aku berhasil tepat waktu dan menghindari terlambat atau beristirahat selama novel ini terbit sebagai Pay-Per-View! Itu cukup melegakan, jujur saja. ^^;
Aku sekarang berusia 21 tahun, tetapi aku masih kurang dalam banyak hal. Masih terasa nyata bahwa aku dapat menyelesaikan novel yang aku mulai tulis dengan kedua tangan ku sendiri. Ini tidak akan mungkin terjadi jika kalian semua pembaca tidak ada.
Juga, untuk pekerjaan ku selanjutnya … Aku memiliki banyak ide yang mengalir di benak ku, tetapi aku harus memikirkannya untuk saat ini, karena aku belum benar-benar dapat memutuskannya.
Kuharap kalian akan terus mengingat nama ku, Flatter, meskipun ditulis dalam bahasa Inggris sehingga mungkin agak sulit bagimu untuk mengingatnya. ㅎㅎ
Aku ingin menyampaikan rasa terima kasih ku yang tulus pada setiap orang yang telah membaca ‘Record of a Thousand Lives’ sekali lagi.
Aku selamanya berterima kasih pada kalian masing-masing, dan aku akan bekerja keras sehingga aku dapat kembali dengan novel bagus lainnya.
-Penulis, Flatter