The Little Prince in the ossuary - Chapter 43 Part 2 Raw
“Meski begitu, rasio [Winter Alliance] dalam keadaan tidak seimbang. Rasio gender… Uhuk. Kita tak dapat berbuat apa-apa tentang rasio gender namun, banyak sekali orang tua, anak kecil, dan ibu dari anak kecil tersebut. Sebelum kejadian di Santa Maria, organisasi-organisasi lain menertawakan kita. Sulit untuk kita menambahkan lagi penyandang disabilitas di sini. Ehuk, ehuk ,ehem. Orang-orang itu menerima mereka seperti kotoran dan menelantarkan nya. Sangat disayangkan, tapi Anda harus bersikap tenang.”
Raut wajah Yeon-cheol menjadi gelap. Dan seperti nya ada sedikit kemarahan.
Gyoul berfikir. Tentang Min wangi dan Jang Yeon-cheol, Ada saat-saat ketika tampaknya mereka saling berlawanan. Itulah yang terjadi sekarang ini.
‘Apakah mereka bermaksud untuk menuju kan nya padaku?’
Bocah itu mengetahui alasan kedua orang tersebut.
‘Atau mungkin hanya Yeon-cheol.’
Dia tahu kecenderungan Gyoul. dengan memperkirakan bahwa Gyoul akan mendengarkan permintaan Yeon-cheol, Bagaimana jika dia dengan sengaja menentangnya? Jika Gyoul hanya mendengarkan Yeon-cheol dari dua orang ini, Dia akan lebih percaya diri.
Tentu saja, tanpa jaminan bahwa itu murni pertimbangan. Itu juga perlu untuk membuat diri sendiri nyaman.Karena rasa tidak percaya diri dengan mudah dapat mengarah pada permusuhan. itu adalah arti dari pembatasan kedua belah pihak yang tepat.
Oleh karena itu, kedua alasan tersebut dapat terbentuk bersama.
Yeon-cheol sedikit meninggikan suaranya.
“Mereka sebelum nya juga mencari kita. Sebelum bos kecil jadi ketua kita. Wakil Min apakah andah masih mengingat nya? Bahkan kita, yang merupakan sekumpulan orang-orang yang tanpa arah, mereka menelantarkan kita dengan mengatakan mereka tidak bisa menerima lagi. Lalu sekarang juga Anda ingin kita mengabaikan mereka juga.”
Dan Menunjukan masalah yang dulu mereka alami.
“Apakah Anda lupa kata yang anda ucapkan waktu pelantikan? ‘Kita adalah orang-orang yang menempuh jalan yang sulit. orang-orang yang ingin hidup seperti manusia.’ Bukankah seperti itu, bos?”
Selagi Menyingkirkan pikiran tak berguna, Gyoul mengakui nya.
“Benar. Meskipun begitu tetap aku yang akan memutuskan nya setelah bertemu dengan mereka. Jangan melakukan itu dengan sembrono.”
Wajah Yeon-cheol menjadi cerah.
“Kapan anda akan menemui mereka?”
“sekarang bagaimana?”
“Tentu! Mereka pasti sedang menunggu kita. Segera Kita berangkat.”
Yeon-cheol dengan cepat meninggalkan kursinya. Seperti yang diperkirakan, Wangi nampaknya tidak terlihat kecewa. Tapi setelah batuk lebih parah dari sebelumnya, dia mencari tempat tidur untuk beristirahat.
Tak lama setelah itu, Yeon-cheol membawa tujuh belas orang. Mulai dari penampilan yang gugup, Gyoul bisa menyimpulkan perawatan yang mereka alami. Perwakilan mereka tampak baik-baik saja di permukaan. Dia adalah wanita tua yang cantik. Bahkan pakaian kotor pun nampak seperti dia berpakaian rapi. Yeon-cheol memperkenalkan nya.
“Ini adalah nenek Kang Young-soon, yang memimpin komunitas disabilitas. Dia punya masalah dalam berbicara, sehingga dia akan menulisnya. Ah.. kebetulan apakah anda tahu bahasa isyarat?”
Gyoul menggelengkan kepalanya. Meskipun Ini bukan Skill yang penting yang membuat konsumsinya menjadi rendah namun Poin Pengalaman Gyoul juga sedikit. Karena telah digunakan untuk [instruction]. Dalam keadaan darurat, itu harus dibiarkan untuk dapat menyisakan investasi minimal yang dimungkinkan dalam sistem kelangsungan hidup.
Ketika tidak sesuai yang dia harapkan. Yeon-chul sedikit cemberut. Ada tanda-tanda mengidolakan Gyoul. Sebagai manusia super yang tidak bisa tidak dapat dia lakukan. Lalu Yeon-chul berbicara.
“Dia Tidak ada hambatan untuk mendengar, jadi Anda bisa berbicara dengan nyaman.”
“Baiklah. Wakil Jang, tolong minggir sebentar.”
“Ya?”
Tentu saja, dia pikir itu percakapan empat mata. Yeon-cheol ragu-ragu, Gyoul menatapnya dengan diam saat dia berdiri dengan ragu-ragu. Sebelum dia pergi dia berbicara ke nenek itu dengan nada yang sedikit tinggi.
“Nek, Ini akan baik-baik saja. Bos Kecil adalah orang yang baik.”
Dia Mengatakan itu dengan sangat baik. Nenek itu tersenyum seolah itu menyenangkan. Gyoul memberi salam dengan sopan.
“Pasti anda mengetahui saya, namun saya akan menyambut Anda secara resmi. Nama saya Hanya Gyoul. Saya adalah perwakilan dari orang-orang di sini. Senang bertemu dengan anda.”
Orang tua itu membuka buku catatannya dan menulis. Setelah selesai menulis, dia membuka halaman itu dan mengarahkannya ke Gyoul.
[Senang bertemu dengan anda. Aku Kang Young Soon. Ternyata anda orangnya sopan. Melihat dari dekat, itu jauh lebih baik daripada melihat dari jauh.]
Gyoul membuat senyum yang lembut.
“Terimakasih atas pujiannya. Tulisan anda juga sangat cantik.”
Orang tua itu mulai menulis lagi.
[Bagiku itu sama dengan suara ku.]
Itu adalah metafora yang bagus. Itu juga merupakan bagian dari karakter orang tua itu.