The Little Prince in the ossuary - Chapter 1

Penerjemah: TeeKay

Editor: Nisaea

# Inisialisasi, Nomor Registrasi B612

# Jurnal, Halaman 2, Camp Roberts

Asal usul kiamat adalah di Cina. Suatu penyakit yang mengubah manusia menjadi semacam makhluk non-manusia muncul dan menelan keseluruhan Asia Timur hanya dalam waktu setengah bulan. Mereka memberi wabah ini nama 「Morgellons」, dan aku mendengar wabah ini menyebar di seluruh Eropa.

Aku dulu orang Korea — alasanku mengatakan ‘dulu’ adalah karena tidak ada lagi negara yang bisa aku kunjungi kembali. Aku pribadi berpikir bahwa aku adalah kasus yang beruntung karena aku belajar di Amerika sebagai siswa pertukaran ketika epidemi itu meletus. Jika tidak, aku akan menjadi salah satu dari mayat-mayat yang berjalan atau dimakan hidup-hidup oleh mereka.

Orang-orang yang kehilangan negara mereka dibawa ke kamp-kamp pengungsi. Aku tidak terkecuali. Karena darurat militer, aku tidak bisa lagi tinggal bersama keluarga angkatku, oleh karena itu, aku dibawa ke Camp Roberts. Aku mendengar bahwa itu dulunya adalah pangkalan militer dari Pengawal Nasional, dan sekarang ditunjuk sebagai kamp pengungsi pertama. Itu terletak sekitar setengah jalan antara Los Angeles dan San Francisco.

Jumlah pengungsi meningkat dari hari ke hari. Sudah lima bulan sejak aku pertama kali datang ke sini dan kamp pengungsi sekarang mulai terlihat lebih seperti kota daripada sebuah kamp. Mereka berencana untuk memindahkan sisa orang ke Fort Hunter Liggett, pangkalan militer lain yang terletak sekitar 50 kilometer barat laut dari sini, setelah populasi mencapai batas. Tampaknya, kamp kedua dikelilingi oleh gunung-gunung, jadi orang-orang mengatakan di sana mungkin lebih aman.

Jumlah insiden yang dilaporkan telah meningkat karena meningkatnya jumlah orang di kamp. Beberapa pengungsi telah membentuk faksi dan mulai merampok pasokan dan ransum dari pengungsi lain. Aku mendengar beberapa dari mereka bahkan membunuh siapa saja yang menolak.

Nama-nama faksi ini sangat menakutkan. Nama-nama 「Heishehui」, faksi Cina, dan 「Sumiyoshi-kai」, faksi Jepang, adalah nama-nama sindikat kejahatan yang dulu ada di negara mereka masing-masing. Beberapa mengatakan bahwa tokoh kunci dalam faksi-faksi ini sebenarnya adalah orang-orang dari sindikat-sindikat itu.

Namun yang mengejutkan, Angkatan Darat AS belum mengambil tindakan apa pun. Maksudku, bukan karena aku tidak dapat mengerti mengapa. Hanya ada satu batalion yang mengelola seluruh kamp yang penuh dengan pengungsi. Bukankah mereka membutuhkan perantara atau sesuatu?

Ada desas-desus beredar di sekitar kamp tentang faksi menyuap komandan militer AS dengan bantuan seksual. Itu pasti benar. Kemarin, aku melihat seorang pria, salah satu anggota 「Komunitas Patriotik Korea」, menyeret seorang wanita ke gang yang tidak jelas. Dia menangis minta tolong. Salah satu tentara Amerika mencoba menghentikan lelaki itu ketika dia menyaksikan pemandangan itu, tetapi setelah prajurit itu berbicara sebentar dengan lelaki itu, prajurit itu mundur dengan alisnya berkerut.

Satu hal lagi tentang perawatan para pengungsi. Menurut laporan CNN, sekitar 60 persen dari populasi dunia pasti telah berubah sejak “Wabah Morgellons”. Para ahli mengatakan bahwa kita harus waspada karena moralitas dapat dengan cepat digantikan oleh kebobrokan dalam menghadapi krisis yang merupakan kepunahan umat manusia. Aku pikir tempat terbaik untuk menyaksikan perubahan itu, sayangnya, Camp Roberts.

# Jurnal, Halaman 5, Camp Roberts

Mayoritas pengungsi di sini berasal dari negara-negara Asia dan Oseania, dan kebanyakan dari mereka berasal dari Cina dan Korea, negara-negara yang memiliki perasaan pahit terhadap Jepang. Dan seperti yang diharapkan, muncul konflik antara kebangsaan tersebut. Banyak orang Jepang berakhir mati atau berharap mereka bisa. Faksi Jepang terbesar, 「Sumiyoshi-kai」, berjuang mati-matian, tetapi tidak berhasil.

Militer AS masih menutup mata. Aku perhatikan beberapa tentara mengerutkan alis mereka ketika mendengar berita itu, tetapi tidak ada yang berdiri untuk melakukan apa pun. Aku pikir mereka mungkin mendapat perintah dari atas.

Satu-satunya yang dilakukan militer AS adalah mendirikan pagar kawat berduri. Seluruh kamp sekarang telah dibagi menjadi beberapa bagian yang berbeda, dan mereka telah menempatkan sekitar 200 orang dengan kewarganegaraan yang sama di setiap bagian.

Meskipun konflik semacam ini telah sesekali meningkat, aku dapat tetap relatif aman, membantu militer sebagai penerjemah. Yang mengejutkanku, tidak banyak pengungsi Korea yang bisa berbahasa Inggris. Itu karena sebagian besar orang Korea di sini adalah mereka yang menjadi terdampar di AS saat dalam perjalanan atau mereka yang segera melarikan diri dari Korea pada awal pecahnya Morgellons. Sepertinya kasus terakhir adalah yang paling umum.

Mereka yang fasih berbahasa Inggris, sepertiku ini, ditawari posisi sebagai perantara. Mereka yang sudah menerima pekerjaan mengatakan bahwa mereka mendapat banyak manfaat darinya. Apa yang paling mereka sukai dari itu adalah bahwa mereka diperlakukan seperti manusia yang sebenarnya. Para prajurit di sini tidak menganggap pengungsi sebagai manusia. Bagi mereka, mereka lebih seperti ternak. Tapi aku dapat mengerti, sulit untuk mempertahankan kemanusiaan seseorang dalam situasi tanpa harapan.

「 AI Advice (Lvl 4 Insight): Kamu dapat menerima atau menolak tawaran peran militer AS sebagai perantara. Jika kamu menerima, kamu akan mendapatkan bantuan militer AS, dan akan ada revisi ke atas untuk reputasimu di dalam komunitas. Jika Kamu menolak, tidak akan ada manfaat yang dapat diperkirakan, tetapi mungkin ada keuntungan atau kerugian yang belum dapat kamu simpulkan dengan kemampuanmu saat ini. Jika kamu menginginkan saran yang lebih terperinci, kamu perlu meningkatkan level Insight. 」

「Pilihan Pemain: Terima tawaran.」

Aku tidak percaya mereka menawariku, seseorang di bawah umur, untuk menjadi perantara. Pada awalnya, aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mungkin terlalu muda untuk pekerjaan itu, tetapi perwira militer AS tertawa dan berkata bahwa usia tidak masalah, memberiku cerita lengkap tentang bagaimana AS selalu memberikan preferensi kepada penutur bahasa Inggris.

Pada 1980-an, Amerika Serikat berusaha mendukung pasukan nasionalis untuk mengusir Uni Soviet dari Afghanistan. Masalahnya adalah bahwa CIA tidak memiliki penutur bahasa Arab pada saat itu, sehingga mereka tidak tahu harus memberikan dukungan kepada siapa. Namun, mereka menemukan seorang pemimpin nasional Afghanistan yang dapat berbicara bahasa Inggris, jadi, meskipun mengetahui karakternya yang jahat, mereka memilih untuk memberikan uang kepada pemimpin itu, yang kemudian menciptakan Taliban dan mengacaukan AS.

Setelah menyelesaikan cerita itu, perwira militer itu kemudian memaksaku untuk mengambil pekerjaan itu, mengatakan bahwa aku tidak punya pilihan.

Area tempatku ditugaskan adalah pembangkit listrik tenaga surya yang terletak di Route 101, di seberang pangkalan. Di sini, panel perlu dibersihkan secara teratur, dan beberapa panel dan transformer baru harus dipasang setiap kali kamp mendapatkan lebih banyak orang. Pekerjaanku adalah mengelola orang Korea yang dikirim untuk bekerja di sini. Salah satu tugasku adalah membagikan ransum. Sudah ada beberapa orang dewasa beberapa kali lebih tua dariku yang telah mencoba menyenangkan aku. Aku kedinginan hanya dengan membayangkan apa yang mungkin mereka pikirkan di balik wajah-wajah tersenyum itu.

Beberapa faksi telah menghubungiku, memintaku untuk bergabung dengan mereka. Berpikir secara masuk akal, mungkin lebih aman bagiku untuk bergabung dengan salah satu faksi karena, seiring berjalannya waktu, semakin banyak penutur bahasa Inggris akan muncul, dan aku tidak yakin aku akan dapat mempertahankan pekerjaanku ketika itu terjadi.

「AI Advice (Lvl 4 Insight): kamu dapat memutuskan faksi mana yang kamu inginkan. Berdasarkan faksi kamu bergabung, kamu akan dapat menerima berbagai manfaat. Namun, ketahuilah bahwa bergabung dengan faksi tertentu juga dapat membuatmu menjadi target faksi lain. 」

「Pilihan Pemain: Jangan bergabung dengan faksi mana pun.」

Tetapi aku tidak ingin menjadi bagian dari mereka. Pada satu kesempatan, 「Korean Patriotic Community」menawariku seorang pelacur Jepang sebagai imbalan untuk bergabung dengan faksi mereka. Sejujurnya, itu adalah tawaran yang menjijikkan. Mereka sepertinya mengira aku mengukur mereka dari reaksi mereka ketika aku menolak tawaran itu. Perekrut mulai membual omong kosong dari mulutnya yang kotor, mencurigai bahwa aku sedang mempertimbangkan untuk mengambil tawaran faksi lain dan mengoceh tentang bagaimana aku harus berpikir tentang masa depan faksi Korea dan sebagainya. Aku bahkan ditanya apakah aku menyukai pria.

Mungkin aku hanya orang bodoh yang tidak tahu apa-apa tentang cara dunia berjalan, tetapi aku hanya tidak ingin membuang kemanusiaanku.

# Jurnal, Halaman 11, Camp Roberts

Kami baru saja mendapat laporan wabah di San Francisco.

Karena sifat kamp, yang terisolasi dari dunia luar, berita selalu terlambat beberapa hari. Menilai seberapa cepat wabah menyebar di Asia, Wilayah Teluk San Francisco (wilayah yang mencakup kota-kota seperti Oakland, Berkeley, San Jose, dll.) Sekarang Mungkin telah berubah menjadi kekacauan, tidak peduli seberapa siap mereka.

Seolah ingin membuktikan bahwa pikiranku benar, beberapa kendaraan pengangkut dengan para pengungsi membanjiri fajar pada subuh berikutnya. Ada orang-orang dari beberapa ras yang berbeda, tetapi mereka kebanyakan berkulit putih dan hitam. Mereka tampaknya survivors (orang yang selamat) yang berhasil melarikan diri dari San Francisco.

Ketegangan terlihat di wajah para prajurit. Itu adalah reaksi yang jelas karena mungkin ada yang terinfeksi di antara survivors.

Vaksin untuk Morgellons belum ditemukan. Setelah terinfeksi, tidak ada cara untuk menghentikannya mengubah manusia menjadi monster. Para pengungsi berseru untuk memisahkan para korban dari diri mereka sendiri. Tetapi seolah-olah mereka takut ditendang keluar, para survivors memutuskan untuk menyerahkan tempat mereka semula ditugaskan, dan sebagai gantinya, menetap di sebuah kemah sementara yang terletak di bagian barat pangkalan, di luar menara air.

Tak lama setelah malam, ketika penjatahan berakhir, aku mendengar bahwa beberapa pengungsi berencana untuk melarikan diri dari kamp.

「AI Advice (Lvl 4 Insight): Kamu dapat memilih untuk meninggalkan pangkalan bersama para pengungsi, melaporkannya kepada petugas, atau tetap diam dan tidak melakukan apa pun. Jika kamu meninggalkan pangkalan, tutorial akan segera dihentikan. Jika kamu melaporkannya kepada petugas, Kamu akan mendapatkan bantuan militer AS, tetapi akan ada revisi ke bawah untuk hubunganmu dengan beberapa pengungsi. Jika kamu tetap diam, akan ada sedikit revisi ke bawah untuk willpower mu. 」

「Pilihan Pemain: Jangan lakukan apa pun.」

Untuk sesaat, aku berpikir untuk kabur bersama mereka. Untuk melarikan diri dari kamp, keluar ke area pusat yang lebih aman. Tetapi jika aku melakukan itu, aku kemudian harus khawatir tentang bertahan hidup di alam liar. Atau bahkan sebelum itu, aku dapat ditembak mati jika aku ditemukan.

Pilihan lain yang aku miliki adalah melaporkannya kepada petugas, tetapi aku juga tidak ingin melakukannya. Karena jika aku melakukannya, orang akan tahu. Dalam situasi seperti itu, aku harus menghindari melakukan hal-hal yang akan memicu kebencian orang lain, atau aku tidak akan bisa tidur di malam hari. Jadi aku memutuskan untuk tetap diam. Aku merasa sedikit bersalah karena menutup mata terhadap hal itu.

「Willpower telah disesuaikan ke bawah / Tidak dapat mengidentifikasi angka tertentu.」

Suara tembakan pecah di langit malam Camp Roberts. Aku mencoba menutup telinga dan memaksakan diri untuk tidur, tetapi aku tidak dapat tidur lagi.

Ketika aku keluar di waktu fajar, aku menemukan bagian dari pagar yang berlumuran darah. Potongan daging yang sobek dan pakaian compang-camping tergantung di pagar. Jejak kematian diletakkan di sisi lain pagar di seberang tanah tandus. Ada beberapa burung nasar yang sudah berpesta pora diantara mereka.

Nafsu makanku hilang. Aku harus melewatkan sarapan.

# Jurnal, Halaman 16, Camp Roberts

Infeksi telah menyebar lebih jauh ke seluruh Amerika.

Sejumlah yang tidak diketahui dari yang terinfeksi dilaporkan telah menyelinap melalui blokade Teluk San Francisco, dan empat hari kemudian, berita lain mengenai jatuhnya Sacramento sampai di telinga kita. Meskipun penggelaran massal pasukan pertahanan federal dan negara bagian, itu tidak cukup untuk menghentikan warga sipil yang bermutasi.

Menurut laporan itu, sekitar 70 persen dari populasi kota telah berubah menjadi mayat berjalan. Jika dikonversi ke angka, itu lebih dari 300.000 orang. Meskipun orang yang bermutasi tidak memiliki kecerdasan manusia, kemampuan fisik mereka dengan mudah melampaui manusia.

Gelombang mayat berjalan telah menyapu beberapa kamp pengungsi di pinggiran kota. Militer AS menjatuhkan beberapa bom atom di sisi timur kota setelah melakukan sebanyak mungkin operasi penyelamatan. Itu hanya ukuran sementara.

Cina, negara pertama yang runtuh karena wabah Morgellons, adalah negara nuklir. Ketika wabah menyebar di luar kendali bahkan setelah mengerahkan pasukan militer, China, tanpa ragu sedikit pun, menggunakan sejumlah besar senjata nuklir di daerah yang terinfeksi. Orang-orang mengkritik pemerintah China karena meninggalkan orang-orang mereka, tetapi mereka tampaknya tidak peduli dengan kritikan itu. Orang yang terinfeksi bukan manusia lagi, atau itulah yang mereka katakan, tapi aku yakin ada orang yang belum dievakuasi dari daerah yang dibom.

Segera setelah menggunakan senjata nuklir, jumlah yang terinfeksi menurun drastis. Sekali lagi pemerintah mengerahkan pasukan militer mereka dan segala sesuatu tampaknya terkendali. Tetapi setelah beberapa saat, infeksi sekali lagi menyebar ke seluruh China, kali ini jauh lebih cepat.

Para ahli mengklaim bahwa sangat mungkin bahwa bahan yang terkontaminasi dengan patogen Morgellons diterbangkan ke langit oleh updraft ledakan nuklir dan kemudian disemprotkan kembali ke tanah oleh angin yang berlaku bersama dengan kejatuhan nuklir. Penggunaan senjata nuklir hanya membawa Cina ke jalur kehancuran.

Dan sejauh yang aku tahu, iklim Pantai Barat sangat dipengaruhi oleh angin barat. Jika mereka menjatuhkan bom di Sacramento, materi yang terkontaminasi patogen wabah akan menyebar ke bagian tengah AS. Aku tidak tahu apakah mereka menyadarinya atau tidak, tetapi Federal Emergency Management Agency (FEMA) hanya memerintahkan penduduk California , Nevada, dan Arizona untuk mengevakuasi tanah mereka.

Semua terjadi di kamp pengungsi kami. Orang-orang mulai berjalan dengan tergesa-gesa karena perintah evakuasi. Dan ketika beberapa kerusuhan radikal merobohkan pagar, militer AS mulai menembaki kerumunan. Kalau dipikir-pikir, aku bertaruh bahkan para prajurit yang sekarat akan melarikan diri. Terkena kecemasan, kelelahan, dan depresi, para prajurit pasti kehilangan alasan mereka ketika semuanya terjadi. Karena peristiwa ini, lebih dari 700 orang tewas hanya dalam beberapa menit. Itu adalah tragedi yang mengerikan.

Baru kemudian aku mengetahui bahwa ada juga kasus mutasi yang dilaporkan di San Miguel ketika kerusuhan terjadi. Rute selatan dan utara dipenuhi oleh orang-orang yang terinfeksi, itulah sebabnya pemerintah federal menyerah untuk mengevakuasi para pengungsi. Militer AS yang ditempatkan di kamp juga terdampar di Camp Roberts. Beberapa tentara yang pemarah mulai memukuli para pengungsi. Mereka pasti berpikir bahwa alasan mereka dibiarkan mati di sini adalah semua karena para pengungsi.