Tantei wa Mou, Shindeiru LN - Volume 10.5 Nagisa Arc Chapter 0
Prolog
Saya dapat mendengar bunyi detak jantung.
Ketika aku bangun di pagi hari, aku berbaring di tempat tidur dan menaruh tanganku di dadaku.
Di bawah telapak tanganku, aku merasakan kehidupan berdenyut berulang-ulang dalam ritme yang sama. Kehidupan itu berharga dan berharga, memompa energi ke dalam tubuhku yang rapuh.
Oh, sekarang saya mengerti.
Aku hidup.
Hari ini, aku bisa hidup kembali.
Saya duduk dan menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya.
Begitu bangun tidur, aku berjalan ke cermin besar. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, sampai aku melihat pantulan diriku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Siapa pun akan menganggapku sebagai gadis “normal”—dan imut juga. Benar-benar imut.
Kalau ditanya apa cita-citaku sejak kecil, ingin jadi apa, kurasa aku bisa menjawab lebih cepat dibanding gadis mana pun di dunia.
Saya ingin menjadi gadis SMA yang normal.
Saya ingin pagi hari ketika saya bertemu teman-teman dalam perjalanan ke sekolah, dan kami berjalan sepanjang jalan sambil mengobrol tentang segala hal dan bukan apa-apa.Sore hari saat aku berlarian di halaman sekolah pakai sepatu kets sampai basah kuyup keringat. Malam hari saat kami minum bubble tea bareng pakai seragam yang sama, berfoto-foto, dan bercanda. Malam hari saat aku ketiduran sambil ngobrol sama gebetan sekelasku.
Aku yakin tak ada yang lebih menginginkan koleksi momen-momen itu daripada aku. Seluruh “kehidupan” dalam diriku ini mendambakan menjadi gadis SMA.
Aku cuci muka, sarapan, dan pakai sedikit riasan. Aku pakai seragam sekolah kesayanganku, dan mengikat rambutku dengan pita merah favoritku……
Nah, aku terlihat sempurna lagi hari ini! Sekarang, aku jadi siswi SMA termanis di dunia!
Dengan tas sekolah di tangan dan sepatu pantofel yang diberikan sekolah di kakiku, aku menaruh tanganku di atas hatiku sekali lagi sebelum meninggalkan rumah dan berbisik:
“Terima kasih telah membiarkanku hidup satu hari lagi.”
Kubuka pintu, langit biru nan indah terbentang di atasku, seluas samudra. Saat matahari tersenyum cerah padaku, aku merasa hari ini akan menjadi hari yang luar biasa.
Namaku Nagisa. Nagisa Natsunagi.
Aku hanya seorang siswi SMA yang belum menjadi apa-apa.