Shin no Nakama janai to Yuusha no Party wo Oidasareta node, Henkyou de Slow Life suru Koto ni shimashita LN - Volume 11 Chapter 4
Interlude Dunia yang Dilihat oleh Orang Suci
Saya orang Erem.
Putri seorang bangsawan yang diberi Berkah Ilahi dari Orang Suci.
Kakek buyutku adalah seorang prajurit yang diangkat menjadi ksatria sebagai hadiah atas prestasinya di medan perang. Kakekku memperluas wilayah kekuasaannya, memperoleh gelar bangsawan baronial dan menjadi bangsawan turun-temurun.
Kakek buyutku diberi Berkah Ilahi dari Ksatria, dan kakekku mendapat Berkah Ilahi dari Bangsawan. Keduanya menjalani kehidupan yang ideal. Di ranjang kematian mereka, mereka dikelilingi oleh banyak sekali teman dan berterima kasih kepada Demis ketika dipanggil ke sisi-Nya.
Namun, kakek saya melakukan satu kesalahan yang menjadi sumber kemalangan keluarga saya. Tahukah kamu apa itu?
Kakek saya mewariskan harta miliknya kepada putra satu-satunya, ayah saya.
Ayah saya dianugerahi Berkat Ilahi dari Penjinak Hound. Dia menyukai anjing dan dipuji oleh semua bangsawan lainnya atas hewan yang dia pelihara. Dia baik hati dan dicintai oleh orang-orang di negerinya, dan dia adalah orang baik yang juga sangat peduli pada keluarganya.
Namun, dia tidak dimaksudkan untuk menjadi penguasa sebuah perkebunan. Dia mungkin mengerti isi hati anjing, tapi gagal melihat kebencian di dalamnyarakyat. Dia tahu cara menggunakan anjing untuk berburu, namun miskin dalam hal mengirim orang ke medan perang. Meskipun dia bisa menilai seberapa banyak seekor anjing akan makan, dia kesulitan dalam urusan uang dan manajemen peternakan.
Ayah ditipu oleh bangsawan tetangga, dikalahkan dalam pertempuran, dan kehilangan hak atas air dan tambang di wilayahnya.
Air merupakan sumber pendapatan utama, dan tanpa air, pertanian tidak mungkin dilakukan. Sedikit uang yang tersisa menyusut untuk membayar air yang pernah menjadi miliknya, dan dengan demikian, kekayaan keluarga saya dengan cepat habis.
Ayah saya adalah seorang raja yang baik hati, namun rakyatnya tidak ingin kelaparan. Mereka mulai memandang rendah dia sebagai penguasa tak berguna yang hanya bisa berbuat baik. Pada akhirnya, ayahku tidak punya pilihan selain menjadi boneka bangsawan yang telah menipunya.
Hati masyarakat semakin menjauh, dan hanya masalah waktu sampai tanah tersebut dicuri. Harta milik keluargaku akan berakhir pada ayahku.
Ayah tidak mempunyai tekad untuk menghadapi kesulitannya. Ayah saya yang tadinya lemah lembut akhirnya menjadi peminum alkohol dan menjadi kasar. Dia bahkan melepaskan anjing pemburu yang sangat dia sayangi. Pada saat-saat singkat ketika alkohol melepaskannya, dia menangis dan meminta maaf tanpa henti. Sungguh menyedihkan sehingga saya hanya bisa memalingkan muka.
Ibu dan kakak laki-lakiku meninggalkan ayahku, pergi ke bangsawan yang mengambil alih. Sejauh yang saya tahu, mereka masih bekerja di perkebunannya.
Namun aku tetap percaya, jika aku pergi, Ayah akan mengakhiri hidupnya.
Ayah menaruh harapannya pada restuku.
Memohon kepada seorang uskup bahwa dia telah menghadiahkan seekor anjing pemburu, dia memberikan jalan bagi saya untuk melakukan perjalanan ke benteng Tembok Terakhir, sehingga saya dapat menjadi seorang ulama yang sukses.
Dia meminta saya untuk mendapatkan otoritas dan kembali untuk menyelamatkan rumah kami. “Jika harta warisan dikembalikan, keluarga kami akan kembali. Kita akan bisa hidup bersama lagi,” katanya.
Masalah Ayah adalah konflik antara dua bangsawan kecil. Aanggota gereja yang cukup berkuasa bisa melakukan intervensi dan menyelesaikan masalah ini.
Namun apakah hal itu akan membawa kebahagiaan bagi ayah saya?
Kemalangannya disebabkan oleh upayanya untuk memenuhi peran selain yang diberikan oleh Berkat Ilahi-Nya.
Jadi aku menghancurkan rumah Ayah.
Tanah yang dia lindungi, agar aku bisa mewarisinya, kini menjadi milik bangsawan yang menipunya.
Sebagai imbalannya, Ayah telah diberi aset yang cukup untuk hidup dan lingkungan di mana dia bisa memelihara anjing pemburu untuk para bangsawan.
Ayah belum memaafkanku, tapi kudengar kehidupannya saat ini bahagia.
Bukan suatu kemalangan jika kehidupan seseorang ditentukan oleh keberkahan mereka.
Seorang Ksatria memiliki kebahagiaan seorang Ksatria, seorang Bangsawan memiliki kebahagiaan seorang Bangsawan, seorang Penjinak Hound memiliki kebahagiaan seorang Penjinak Hound, dan seorang Hamba memiliki kebahagiaan seorang Hamba.
Berkah Ilahi merupakan wujud kasih sayang Demis kepada kita.
Percayalah pada cinta itu. Ada sukacita dalam iman. Dan kegembiraan itu akan menjadi kebajikan.
Meski kamu belum paham, ingatlah bahwa kasih Tuhan selalu menyertaimu.