Otome Game no Hametsu Flag shika nai Akuyaku Reijou ni Tensei shite shimatta LN - Volume 3 Chapter 5 Bahasa Indonesia
- Home
- Otome Game no Hametsu Flag shika nai Akuyaku Reijou ni Tensei shite shimatta LN
- Volume 3 Chapter 5 Bahasa Indonesia - Akhir dari Segalanya
Bab 5: Akhir dari Segalanya
Translator: Kaon Nekono
Dengan begitu, Rufus dibawa pergi, dan kami ditinggalkan sendiri di kamar. Tapi Lana, atau aku harus memanggilnya Larna sekarang, tetap tinggal.
“Em… Nona Larna? Terima kasih banyak sudah menolongku, dan semua yang kau lakukan untukku selama diculik.”
Aku sangat kagum kalau pelayan sederhana itu ternyata adalah orang dari kementerian! Dan dari apa yang baru saja kulihat, ia sepertinya orang yang penting juga. Aku berterima kasih padanya lagi.
Larna tersenyum nakal. “Tenang saja. Malah, aku selalu ingin bicara denganmu. Pekerjaan ini sangat menyenangkan bagiku.”
“Eh? Selalu?”
Ehh? apa dia sudah mengenalku selama ini? pikirku kebingungan.
Lalu Raphael bicara. “Ah, Beliau atasan yang kubicarakan padamu saat festival sekolah, ingat?”
Oh, aku paham. Jadi dia yang tertarik padaku selama ini? Lalu… apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?
“Em, apa itu artinya kita pernah bertemu sebelumnya?”tanyaku. Mungkin aku lupa lagi?
“Yah, memang pernah. Tapi aku tidak terlihat begini saat bertemu denganmu, jadi kurasa kau tidak akan menyadariku,”kata Larna dengan senyum yang sama di wajahnya.
“Terlihat begini…?” Apa maksudnya?
Raphael segera memberi penjelasan. “Beliau cukup profesional dalam menyamar, jadi Beliau punya banyak wajah lain. Beliau juga yang mengajariku cara menyamarkan diri.”
Apa?! Jadi orang ini si Ahli penyamaran yang kudengar sebelumnya! Hebat! Kalau begitu, tidak mungkin aku bisa ingat pernah bertemu dengannya atau tidak. Bahkan, aku mungkin tidak akan menyadarinya tidak peduli berapa kali kami bertemu! Kira-kira bagaimana wajahnya saat kami bertemu sebelumnya?
“Kalau boleh bertanya, bagaimana penampilanmu saat kita bertemu…?”
Larna tersenyum simpul. “Apa yang kau lihat… adalah penampilan asliku.”
“Penampilan asli…?”pikiranku kosong mendengar kalimat itu. Apa maksudnya? Lalu, Larna tiba-tiba memelukku erat.
“Eh? Em…”
“Hehehehe. Kau sungguh imut, ya? bukannya aku bilang akan memelukmu kalau kita bertemu lain kali bertemu,” kata Larna, dengan mata birunya yang menyipit seperti kucing.
Dia bilang akan memelukku lain kali kita bertemu? Ehh? dan mata itu… apa aku pernah melihatnya sebelumnya…?
Saat aku akan mengingatnya, Geordo mengganggu. “Cukup. Kembalikan Katarina padaku segera.”dengan begitu, Geordo menarikku menjauh dari tangan Larna.
“Ah, kau sungguh pangeran bersumbu pendek, ya?”kata Larna dengan senyum kering.
Hmm… Padahal aku hampir mengenalinya.
“Katarina, apa kau baik-baik saja?”tanya Geordo, melihatku dengan ekspresi khawatir.
“Ya, aku baik-baik saja— Ah! Iya! Bagaimana keadaan Nona Selena? Dia terkena sihir dan…”
Aku belum melihat Selena sejak kemarin malam. Rufus bilang kalau dia tertidur, tapi aku terus merasa khawatir.
“Yang lain dari kementerian sedang bersama Pangeran Ian, dan mereka menuju lokasi Nona Selena sekarang. Tidak perlu khawatir,”jawab Larna.
“Pangeran Ian disini juga?”
“Ya. Dia langsung pucat segera setelah mendengar semua ini. Ini pertama kalinya aku melihat wajah itu. Ia sepertinya benar-benar khawatir pada Nona Selena.”
“Benarkah! Syukurlah…” seperti dugaanku, kau tidak bisa mengerti sesuatu seperti ini tanpa bicara. Sepertinya Pangeran Ian tidak membenci Nona Selena, seperti yang ia percayai.
“Tapi sungguh, Katarina… aku lega kau baik-baik saja.”Geordo menghela napas lega.
Temanku yang lain juga mengatakan hal yang sama, seperti, “Kami senang kau baik-baik saja, Nona Katarina.”
“Mulai saat ini, Kak… kau harus lebih hati-hati…”kata Keith.
“Aku paham,”kataku menciut, tidak yakin kalimat apa yang harus kukatakan.
“Walau begitu… Katarina, kau sedang diculik, tapi entah kenapa, kulitmu kelihatan lebih cerah dan lembut dari biasanya, apa Cuma perasaanku?”tanya Geordo sambil mengamatiku.
Aku meneguk ludah. Semua orang di kamar ini sangat khawatir, jadi aku tidak bisa memberitahu mereka kalau pengalamanku disekap ini sangat nyaman dan menyenangkan.
“Be-benarkah…?”
“Ya. Bahkan kilau rambutmu juga makin bagus… tunggu. Apa ini?”kata Geordo, tatapannya tiba-tiba berhenti di daerah sekitar leherku saat ia membelai rambutku.
“Eh? Apa ini?”
“Bekas di lehermu ini. Apa ini?”
“Bekas? Leher?” apa maksudnya? Bekas… Ah! Iya! Ini gara-gara…
“Oh, ini? aku digigit serangga.”
“Seekor… serangga? Menggigitmu?”
“Iya. Ketika Rufus menidurkanku di kasur…”
“Menidurkanmu di kasur!!”
Ehh? entah kenapa, Geordo membuat wajah yang menakutkan. Apa yang terjadi?
“Apa sebenarnya maksud perkataanmu, Katarina? Jadi kau ditidurkan dan ditahan di kasur ini? Apakah Rufus pria yang kau maksud?”
“Ah, iya. Kemarin malam, dia tiba-tiba menahan tubuhku di kasur. Dan sepertinya saat itu serangga menggigitku. Aku pikir dia akan menggunakan sihir untuk membuatku tidur, tapi…”
Aku tidak pernah melihat ekspresi Geordo segelap dan seintimidasi ini sebelumnya. Seseorang, tolong aku…! Dengan pikiran itu, aku melihat teman-temanku yang berdiri di sekelilingku — tapi entah kenapa, mereka punya ekspresi geram, intens, dan marah yang sama. Ehh? Apa? Kenapa? Padahal tadi mereka tersenyum!
“Sepertinya definisi ‘baik-baik saja’-mu cukup kurang. Lalu… selain digigit serangga setelah ditahan di kasur… ada hal lain yang terjadi?”
“Ah, iya. Setelah itu, Lana— maksudku… Nona Larna mengetuk pintu, dan menghentikannya merapalkan sihir padaku.”
Geordo, entah kenapa, menghela napas keras. “Padahal kukira aku bisa mengikuti langkahmu dan menunggu, tapi sepertinya kau bisa direbut kapan saja. Kalau begitu… aku tidak bisa menunggu lagi.”
“?”
Entah kenapa, wajah Geordo sekarang sangat dekat dengan wajahku. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi… Ahh, orang tampan memang tampan walau sedekat ini! hanya itu yang bisa kupikirkan.
Sebelum menyadarinya, Geordo sangat dekat hingga aku tidak bisa melihat wajahnya lagi. Lalu aku merasa sensasi yang lembut dan ringan di bibirku. Ap-Apa yang terjadi! J-jangan-jangan, ini…!
“Aku sudah memutuskan. Aku tidak akan menunggu lagi. Aku tidak bisa menahannya lagi… pikiran kalau ada orang yang merebutmu dariku saat aku menunggu,”kata pangeran berhati busuk yang mencuri ciuman pertamaku sambil tersenyum.
Bibir ini…! Bibirku…!
Apa ini? Apa yang terjadi? Bukankah aku cuma tameng dari calon pasangan lainnya? Bukannya Geordo menyukai Maria? Ke-kenapa menciumku…?
Sepertinya ruangan itu dipenuhi keramaian, tapi aku tidak mendengar apapun. Pikiran tentang ciuman barusan memenuhi kepalaku.
Kenapa? Bagaimana? Apa? Aku tidak paham…
Jadi sepertinya aku, Katarina Claes, yang tidak pernah mengalami hal romantis seperti ini di kehidupan sebelumnya, kehilangan akal selama sehari itu. Dan dengan begitu, tirai insiden penculikan akhirnya ditutup.
★★★★★★★★★
“Selena, Selena.”
Seseorang setengah mati memanggil namaku. Saat membuka mata… seseorang yang tidak kuduga terlihat di sisi kasurku.
“Pangeran… Ian?”
“Selena. Syukurlah kau sudah sadar.”dengan begitu, Pangeran Ian memelukku erat, bagai aku adalah orang yang sangat ia cintai. Rasanya seperti sesuatu yang keluar dari mimpiku. Tapi kehangatannya memang nyata.
“Aku sudah dengar semuanya. Maafkan aku… semua salahku hingga kau harus melewati dan melakukan semua ini demi aku.”entah kenapa, Pangeran Ian meminta maaf padaku dengan ekspresi sedih.
“Ti-Tidak… tidak sama sekali… saya melakukan semuanya atas kesadaran saya sendiri. Saya bertindak sesuka hati tanpa berpikir… Saya sungguh minta maaf.”
Setelah bangun, aku sadar kalau pikiranku kini luar biasa jernih. Dan kini setelah memikirkan apa yang sudah kulakukan, saat aku sudah mengingat semua kejadian ini, aku sendiri terkejut akan perbuatanku.
Tidak mungkin aku, sebagai tunangan Pangeran Ian, tidak menyebabkan masalah untuknya kalau aku memang menjadi kriminal. Aku sangat malu atas kebodohanku sendiri.
“Tidak apa. Kau dikendalikan. Tidak usah khawatir. Lebih penting lagi, aku sungguh lega kau baik-baik saja. Aku sangat khawatir padamu.”
Dikendalikan. Aku berpikir untuk menanyakan maksud perkataan Pangeran Ian itu, tapi setengah kalimatnya membuat pertanyaan itu pergi.
“Oh… apa Anda khawatir…? Pada saya?”
“Tentu saja. karena kau tunanganku tersayang.”
Ah… Pangeran Ian bilang kalau aku tunangannya tersayang… tapi. “T-Tapi… bukankah Anda membenci saya, Pangeran Ian…?”
“Kalau kau ingin tahu kebenarannya, kau harus menanyakan langsung pada Pangeran Ian!” aku ingat janjiku pada Nona Katarina, dan memutuskan untuk menanyakan pertanyaan blak-blakan itu.
“Apa maksudmu? Tentu saja aku tidak pernah membencimu,”kata Pangeran Ian, terlihat terkejut karena alasan yang tidak kuketahui. Seperti ia juga tidak berbohong, tapi…
“T-Tapi… selama ini kita hampir tidak pernah bertemu, dan Anda selalu menjaga jarak setiap kali kita bertemu…” aku menarik keberanian dari perkataan Nona Katarina sembari melanjutkan pertanyaanku. Ini adalah hal yang tidak pernah kutanyakan sebelumnya.
Tapi, wajah Pangeran Ian memerah. “…Ah.”
Kira-kira kenapa…?
“Itu… karena… kau terlalu imut, hingga aku tidak bisa menahan diri.”
“!” aku membeku di tempat mendengar kalimat tidak terduga itu.
“Kita hanya bertunangan. Kita belum resmi menikah. Karena itu, aku merasa tidak sopan menyentuhmu sesuka hati. Aku paham itu, tapi… saat aku melihatmu… keimutanmu membuatku ingin menyentuhmu. Karena itu, aku merasa kalau lebih baik aku tidak sering-sering melihatmu dan menjaga jarak darimu.”
Dengan begitu, wajah Pangeran Ian semakin memerah — aku tidak pernah melihat warna merah di pipinya seperti itu.
“Tapi… sepertinya niatanku ini membuatmu salahpaham. Maafkan aku. Biarkan aku mengatakannya dengan resmi. Aku, Ian Stuart, mencintaimu, Selena Berg. Aku sangat mencintaimu,”kata Pangeran Ian sembari menatapku tegas walau dengan wajah memerah.
Ahh… benar kata Nona Katarina. Tidak mungkin memahami apa yang orang lain pikirkan. Hanya orang itu sendiri yang harus menjawab, dan karena itu sangat penting bicara dengan benar, bicara satu sama lain. Benar kata Nona Katarina padaku.
Dipenuhi rasa bahagia, butir air mata besar memenuhi wajahku. Pangeran Ian segera mengelapinya satu persatu dengan jarinya dan wajah yang memerah malu.
★★★★★★★★★
Setelah insiden penculikan Katarina Claes selesai, dan laporan ke Kementerian Sihir juga sudah selesai, aku kini memegang dokumen laporan, dan berjalan menuju ruangan pasanganku.
Aku berhenti di depan pintunya. “Aku masuk,”kataku.
“Silahkan,”adalah responnya. Ia melihatku saat aku masuk ke kamarnya dengan wajah santai seperti biasa. “Ah! Jadi semua itu hari ini ya, kau memang berhasil membuat wajahmu kelihatan sederhana!”
“Tentu saja. Aku harus menyamar sebagai pelayan sederhana tanpa keluarga. Aku juga memakai wig.”setelah mengatakannya, aku melepas wig di kepalaku, dan membiarkan rambut hitam panjangku terurai lepas.
“Tidak peduli berapa kali melihatnya. Aku akui, penyamaranmu memang luar biasa… Susanna Randall.”
“Aku sangat tersanjung atas pujianmu, Pangeran Jeffery,”responku pada pageran yang selalu tersenyum itu dengan sangat elegan.
Ahli penyamaran profesional dari Kementerian Sihir, Larna Smith, tidak lain adalah Susanna Randall — tunangan Pangeran Jeffery, pangeran pertama kerajaan ini.
Selain Pangeran Jeffery sendiri, hanya beberapa petinggi di Kemeterian Sihir saja yang tahu identitas asliku. Itulah mengapa aku menyamar, dan kenapa aku menggunakan nama paslu. Ya, karena aku tidak bisa terus bekerja di kementerian sebagai Susanna.
Tapi… karena aku menyembunyikan identitasku, aku bisa menerima permintaan Jeffery. Jeffery adalah orang yang mengetahui gerak-gerik mencurigakan Marquess Mason akhir-akhir ini, dan ia memintaku menyelidiki soal penculikan ini. Karena itu, kami bisa menyelesaikan insiden ini dengan cepat.
Pria yang dikenal sebagai Jeffery Stuart ini, walau penampilannya begitu, ia sangat mumpuni dalam bekerja. Kalau ada, sikap santianya di luar membuatnya bisa bergerak diam-diam di belakang layar. Faktanya, David Mason sejak awal adalah salah satu pendukung Jeffery.
Dan alasan kenapa seorang pria yang punya rumor buruk di sekitarnya diizinkan masuk dalam fraksi politik Jeffery… ya, karena dengan membiarkan orang-orang itu masuk di lingkaran politiknya, Jeffery ingin menyekop kejahatan mereka langsung — dan setelah bukti ada di tangan, mereka bisa dihancurkan dengan segera.
Jeffery sengaja menarik orang-orang seperi Mason untuk mencegah mereka menyusupi fraksi Ian. Karena itu, ada banyak individu mencurigakan di lingkaran Jeffery. Walau begitu, ia tidak kepikiran, dan bahkan puas dengan hal ini. Ya, Jeffery Stuart tidak pernah peduli dengan takhta. Ia hanya punya satu harapan.
Segera setelah aku menyampaikan laporan insiden itu…
“Hmm. Walau begitu. Seseorang seperti Mason bergerak dalam gelap, dan menyasar Ian dan Geordo… tak bisa dimaafkan. Kurasa kita benar-benar…harus, menghancurkannya,”kata Jeffery dengan senyum gelap di wajahnya.
Hanya melihat ekspresinya saja cukup menunjukkan kalau riwayat Mason sudah tamat. Kalau dia hanya melakukan kejahatan kecil seperti biasa, mungkin dia hanya dihukum ringan. Tapi karena ia menyentuh adik Jeffery, dari banyak hal lain… pasti, sebuah hukuman menakutkan menunggu pria ini.
“Ah, tapi aku senang kalau semua berakhir tanpa kejadian buruk! Jadi beritahu aku… apakah adik-adik menakjubkanku sehat-sehat saja?”tanya Pangeran Jeffery, senyum gelap sebelumnya hilang entah kemana dan digantikan dengan senyum bahagia.
“Ya. mereka sehat.”
“Bagus sekali!”dengan begitu, Jeffery melompat dari kursinya, dan berlari menuju dinding, dan menarik tirai yang terpasang disana. “Ahh, adik-adikku sungguh, sungguh sangat menakjubkan.”
Jeffery mendekati dinding yang kini terbuka — dan yang terpasang disana, adalah gambar ketiga adiknya. Bagian ruangannya ini, yang biasanya ditutupi tirai, menunjukkan gambar ini dengan bangganya.
Memang, dengan begini sudah jelas terlihat kalau pria ini memang orang mesum abnormal — seseorang yang sangat… luar biasa menyayangi adiknya. (Hanya beberapa orang yang mengetahui sisinya ini, dan Susanna salah satunya.)
Untuk menutupinya, ia ikut memperebutkan takhta melawan Ian — semua hanya sandiwara tentunya. Dalam acara perebutan takhta ini, Jeffery akan menarik seluruh kriminal dan bangsawan-tidak-baik ke pihaknya, dan diam-diam memastikan agar tidak ada elemen jahat yang berkelana ke pihak Ian. Ia selalu waspada, dan memastikan agar tidak ada individu aneh yang mendekati adik kembarnya.
Jeffery Stuart hanya punya satu harapan — agar adik-adik tersayangnya hidup bahagia dalam kedamaian. Karena itu, pangeran mesum ini akan menghentikan segalanya. Ya, dia akan melakukan apapun.
Ketika aku pertama bertemu dengannya sebagai tunangannya, aku mengatakan hal ini padanya: “Aku tidak tertarik pada apapun selain penelitian sihir. Aku tidak tertarik menjadi ratumu.”dan itulah perkenalanku.
Tapi, Jeffery juga mengatakan hal yang serupa. “Aku tidak tertarik pada apapun selain adik-adikku. Aku juga tidak tertarik menduduki takhta.”
Ah. Itu memang kenangan indah kalau diingat lagi. Sudah sekitar sepuluh tahun sejak pertemuan pertama kami… dan entah kenapa, aku sangat akur dengan si mesum ini tanpa masalah. Aku hidup demi kementerian, dan dia hidup demi adik-adiknya. Kami terus melanjutkan gairah kami untuk menangkap para kriminal di kerajaan — dan itulah hari-hari kami. Aku harus berterima kasih pada si mesum ini, karena, membiarkanku menghindari berbagai macam acara pernikahan dan semacamnya, dan melakukan apapun yang kumau di kementerian.
Jeffery terus menatapi gambar itu. “Ahh… mata itu. Mirip denganku.”lagi dan lagi mulutnya mengeluarkan pernyataan aneh, dan dia tersesat di dunianya sendiri. Dia memang seorang mesum sejati.
Kurasa dia tidak akan segera kembali kenyataan… jadi aku minum teh di ruangan lain. Hmm, rasa teh untuk keluarga kerajaan memang sangat enak.
Omong-omong, gadis bernama Katarina Claes ini memang sangat menarik, walau aku tidak pernah setertarik ini pada orang sebelumnya. Semua dimulai ketika pesta ulang tahun pangeran kembar itu. Aku lelah karena seluruh interaksi di pesta, dan istirahat di pojokan ketika… ia mulai makan. Dengan luar biasa cepat.
Selanjutnya, ia mulai meneguk segelas wine, dan mabuk, lalu membolak-balik gelas winenya kebingungan. Aku tidak menyangka melihat hal semacam itu di pesta di istana. Aku sangat kaget… dan sangat tertarik pada gadis itu.
Saat aku terus mengamatinya, aku mendengar banyak hal menarik lain darinya. Walau baru sekali bertemu dengannya, aku sangat tertarik padanya.
Kami memang bertemu sekali lagi saat festival sekolah, tapi dia tidak banyak mengatakan apapun padaku — bayangkan betapa kesepiannya aku! Tapi berkat keberuntungan kecil, Katarina muncul dalam misi penyusupanku, dan aku bisa bicara dengannya sesuka hati.
Sekarang setelah aku punya kesempatan bicara langsung dengan Katarina selama beberapa saat, aku segera sadar kalau dia jauh lebih menarik dan luar biasa dari yang kubayangkan.
Ahh… aku harus membuat Katarina bergabung di kementerian, dan sampai jarak jangkaukanku.
Saat aku terus tersesat dalam pikiranku, aku tidak bisa berhenti menyadari kalau ekspresiku mulai mirip dengan Jeffery yang masih memandangi gambar adik-adiknya di dinding.
★★★★★★★★★
Sekarang setelah semuanya selesai, aku kembali ke asrama akademi.
Tapi setelah semua yang terjadi, aku merasa punya mimpi yang aneh. Ingatanku akan apa yang terjadi di akhir segalanya jadi rancu, dan aku hanya mendengarnya dari Keith.
Kurasa semua karena aku tidak tidur nyenyak selama disekap, dan karena itu aku punya mimpi aneh itu. Hmm… ya. pasti begitu. Walau sebenarnya, masalahnya mungkin karena aku tidur terlalu lama. Mungkin saja.
Bagaimanapun, semuanya sudah berakhir. Dari apa yang kudengar, otak dari penculikan ini adalah seorang marquess bernama David Mason. Dia melakukannya agar Pangeran Jeffery bisa menduduki takhta, tapi pangeran sendiri sepertinya sadar akan hal ini.
Kurasa kesimpulan Detektif Hebat Katarina agak melenceng, tapi secara pribadi, aku senang tidak ada pertikaian antar saudara.
Dan juga… Rufus, yang memperoleh Sihir Kegelapan karena perintah Mason, kini diawasi di Kementerian Sihir. Dari apa yang kudengar, Rufus menceritakan semua rencana Mason, dan kelakuan buruknya, dan mengatakan kalau dia dipaksa melakukannya — semua sambil menangis.
Kasus Rufus dibantu oleh fakta kalau dia berasal dari lingkungan yang menyedihkan. Akhirnya, dia tidak dituduh melakukan kriminal apapun, dan tetap di awasi ketat oleh kementerian, seperti Raphael.
Jujur saja, aku tidak merasa kalau Rufus tidak beruntung, dan dia tidak menangis saat bicara denganku. Kurasa dia menyembunyikan perasaan aslinya dengan baik.
Tapi, Keith sangat tidak setuju. “Dia harusnya dihukum karena tindak kirminal yang jauh lebih berat!”
Walau keduanya belum pernah bertemu, tapi Keith sepertinya melihat Rufus seperti semacam musuhnya. Kira-kira kenapa?
Tapi hal paling mengejutkan saat aku kembali ke akademi adalah aku diberi Penghargaan Murid Terbaik.
Penghargaan itu diberikan pada beberapa murid di akhir festival sekolah karena kreasi, produksi, dan pertunjukan kemampuan yang menakjubkan. Satu dari penghargaan ini diberikan padaku berkat aktingku di drama OSIS. Sepertinya penampilanku sangat intens dan mengintimidasi, hingga semua orang menyukainya.
Sebagai tambahan, manisan buatan Maria juga sangat populer, dan dia juga menerima semacam penghargaan. Maria memang luar biasa!
Ini hanyalah penghargaan untuk julukan, jadi mereka tidak menyiapkan hadiah atau apapun. Walau begitu, dipilih dalam penghargaan ini termasuk hal yang luar biasa di akademi. Maria memang sudah biasa, tapi kalau aku juga terpilih? Sungguh pencapaian yang luar biasa. Walau akhirnya, aku tetap selalu menjadi penjahat abadi di cerita anak-anak apapun yang kulakukan.
Aku berencana menghadiahkan penghargaan ini pada orang tuaku ketika pulang ke manor saat libur lain waktu. Walau ayah selalu sibuk bekerja dan orang tuaku tidak sempat datang ke festival sekolah, aku yakin mereka akan senang melihatnya.
Setelah semua ini, hidupku di Akademi Sihir kembali normal — walau masih ada kejutan di sana sini.
Keith akhir-akhir ini lebih protektif padaku. Dia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Ya, sebenarnya bukan hanya Keith. Seluruh teman-temanku seperti itu juga, hingga aku mulai mengira-ngira kalau perkejaan OSIS tidak dikerjakan sama sekali.
Tentu saja, aku tahu kalau teman-temanku khawatir karena aku sempat diculik. Tapi walau begitu, mereka terlalu berlebihan. Bahkan aku sendiri butuh waktu pribadi.
Jadi sore itu, aku diam-diam keluar dari asrama menuju ladang. Ketika sampai disana, aku melihat seseorang, yang tidak seperti teman-temanku yang lain, tidak banyak menunjukkan diri setelah penculikan itu.
“Pangeran Geordo.”
“Ah. Katarina. Akhirnya kita bersama lagi.” Geordo mendekatiku dengan senyum bahagia, tapi aku malah merasa gugup melihatnya sendiri.
Semua gara-gara mimpi aneh setelah penculikan itu. Di mimpi itu, entah kenapa aku malah mencium Geordo. Kenapa aku bermimpi seperti itu? Apa karena aku tidak pernah merasakan romansa di kehidupanku sebelumnya, dan jadi membayangkannya? Sungguh memalukan…
Aku tidak sering melihat Geordo sejak saat itu dan hampir melupakannya, tapi kini dia berdiri di hadapanku, aku tidak bisa berhenti mengingatnya dan merasa sangat gugup.
Geordo tentu tidak tahu apa yang kupikirkan, dan dia segera memelukku. Ah tidak apa kurasa. Kalau dipikir lagi, dia terlalu kuat dalam menunjukkan rasa pertemanannya. Apa karena dia pangeran?
Ah, inilah kenapa aku aku merasa tidak enak, dan kenapa aku punya mimpi itu! Ukh… ternyata begitu. Semua gara-gara Geordo.
“Terlalu banyak yang mengganggu kita. Rasanya kesepian tanpamu, tuan puteriku tersayang.”
Kalimat terakhir itu adalah kalimat yang Geordo ucapkan pada Maria, sang heroine di drama OSIS. Kalimat itu sangat manis, tapi tidak terlalu banyak berbeda dengan kalimat yang biasa Geordo katakan. Dia selalu bicara seperti itu; nyatanya, dia sering membisikkan sesuatu di telingaku, seperti sekarang.
Inilah yang selalu terjadi… tapi mendengar kalimat sugestif itu langsung di telingaku membuat wajahku memanas. Mungkin gara-gara mimpiku. Aku tidak bisa melihat Geordo dengan normal lagi, dan malah tersipu malu.
Entah kenapa, mata Geordo bergemerlap melihatku. “Oh, respon yang langka sekali, Katarina. Kurasa kau bahkan mulai menyadarinya, karena akhir-akhir ini tersentak…?”
Hmm? akhir-akhir ini? apa maksudnya? “Eh? Ah… tidak. Aku punya mimpi aneh beberapa saat lalu…”
“Mimpi?”
“Ya… mimpi dimana kau dan aku, em…”
Gawat! Aku dipenuhi rasa malu dan tidak bisa menemukan kata yang tepat. Aku merasa suaraku bergemetar, dan tersangkut di tenggorokanku, dan pipiku memanas. Mataku benar-benar berputar! Aku melihat sekeliling dengan gugup, dan merasa seperti ingin menangis.
Karena, aku punya pengalaman nol dalam hal percintaan di kehidupanku sebelumnya! Aku bahkan tidak punya banyak kesempatan untuk membicarakan tentang cinta dan hal semacamnya dengan temanku! Ukh… andai semua terjadi di dunia dua dimensi! Aku bisa mengatasinya.
Tapi ketika seorang pangeran yang luar biasa tampan yang seperti keluar dari negeri dongeng memandangiku di jarak sedekat ini, sambil memikirkan kalimat “berciuman”… Aku tidak bisa bicara! Dan bagaimanapun, kalau aku memberitahunya hal semacam itu, dia pasti jijik padaku, dan malah membuatku makin malu!
Tapi entah kenapa, Geordo malah terlihat senang karena melihatku yang bingung. Aku kira dia sudah sadar, tapi sekarang pipinya juga memerah. Ehh? Tapi kenapa? Apa rasa maluku menyebar ke dia juga?
“Hmm. Jadi, Katarina… mau beri tahu, mimpi apa itu?”tanya Geordo dengan ekspresi bahagia. Lalu, sama seperti di mimpi, ia mendekatkan wajahnya ke wajahku… dan aku tiba-tiba merasakan sensasi lembut di bibirku. Ini adalah…!
“!” kata seru dariku akhirnya membuat objek aneh itu berpindah dari bibirku, tapi Geordo terus tertawa, bagai merasa bahagia.
“Jadi kau pikir semua mimpi? Tapi aku pastikan… apa yang baru terjadi, dan apa yang terjadi saat itu — keduanya bukan mimpi.”
“T-tapi kenapa?” Aku hanya menjadi tunangan Geordo agar ia bisa menghindari para gadis, kan? Kalau begitu kenapa dia menciumku? Tapi, tunggu! Memangnya Geordo punya karakter begini?!
“Kurasa kau menanyakan soal ciumannya, kan? Tapi tentu saja, Katarina, karena aku mencintaimu.”
“!” C-cinta?! Apa maksudnya cinta? Itu…
Geordo meletakkan tangan di wajahku dan tersenyum, dan aku merasa seperti meleleh menjadi kubangan. “Haha… jadi kau akhirnya menyadarinya? Ah, Katarina. aku sangat senang.”
“Tunggu dulu! Jangan berani mendekati kakak!”
“Minggir, Tuan Keith. Aku akan merapalkan sihir terkuatku…”
“T-tunggu, Mary! Kau mau apa!”
“Oh… tidak, Nona Mary… izinkan aku saja…”
“Nona S-Sophia… tolong tenang. Terlalu berbahaya menerbangkan apapun kesana… setidaknya, pastikan lukanya bisa kusembuhkan…”
Sebelum menyadarinya, semua sudah muncul. Aku direbut dari Geordo dan disuruh berlindung di belakang mereka, setelah itu, sepertinya kehancuran tidak akan segera berakhir. Mereka bicara bersamaan! Suaranya sangat hiruk pikuk, hingga tidak ada satu kalimatpun masuk di telingaku.
Dia bilang dia mencintaiku… a-apa maksudnya ini pernyataan cinta?! Dan ini bukan ciuman pertamaku… tapi yang kedua?
Aku didorong dalam kisah cinta yang bahkan tidak kudapat di kehidupan sebelumnya, di kehidupanku yang sekarang? Bahkan ciuman juga? Apalagi, pasanganku, tidak lain dan tidak bukan si pangeran tampan dari otome game!
Sejak awal, Geordo adalah tokoh yang cukup susah dikencani! Bahkan Maria, yang sangat luar biasa saja sangat kesusahan di game. Tidak mungkin semua ini bisa terjadi.
Mungkin ini cuma mimpi! Dengan pikiran itu, aku mencubit pipiku sekeras-kerasnya… dan sangat sakit rasanya. Sepertinya semua ini memang kenyataan.
Saat aku berdiri terdiam, aku merasa mendengar suara yang familiar — suara itu adalah suara sahabatku di kehidupan sebelumnya: “Selamat, kau berhasil mengencani pangeran berhati busuk!”