Kisah Kultivasi Seorang Regresor - Chapter 609
Chapter 609 – Hari Pertama Siklus 1004
Aku berpegang teguh pada kesadaranku saat kesadaranku mulai kabur.
‘Ah…’
Segalanya terasa seperti mimpi.
Semua warna dunia menghilang, dan aku mulai terpisah dari kenyataan.
Kini, kembalinya aku ke masa lalu akan segera dimulai.
Wo-woong!
Dari kejauhan, Underworld tampak menarikku, Tapi karena jiwaku lebih mengutamakan pemutaran waktu, aku perlahan-lahan menjauh dari dunia itu.
Jiwaku melampaui ruangwaktu.
Namun, Aku merasakan ada sesuatu yang berbeda tentang Regresi ini.
‘Ini…’
Guguguk!
‘Jadi begitu.’
Ketika aku naik ke Heaven Upper Immortal, aku juga naik ke posisi Earth Upper Immortal.
Sesuatu muncul di depan mataku.
Heaven Immortal, cahaya yang melambangkan jalan takdir.
Earth Immortal, cahaya yang melambangkan jalan sejarah.
Gunung Agung, cahayanya melambangkan Dao Abadi dari Pencerahan Penuh Pertobatan.
‘Saat aku mencapai Earth Upper Immortal sebelumnya…’
Cahaya jalur sejarah dan cahaya Dao Abadi ku menyatu, membentuk Taiji.
Namun kini, cahaya yang melambangkan Heaven Immortal, Earth Immortal, dan Dao Abadi di bawah Tahta Great Mountain Supreme Deity saling bertautan, membentuk sebuah pola yang tak asing lagi bagiku.
‘Three Great Ultimate…?’
Ketiga kekuatan itu saling terkait, muncul di depan mataku dalam bentuk yang familier.
Namun, karena beberapa alasan, ada sensasi aneh yang merayapi diriku.
‘Itu tidak cukup… Ada sesuatu yang hilang…!’
Whiiiinnnggg!
Three Great Ultimate, yang berfungsi sebagai [mangkuk] yang ku ciptakan selama Kultivasi Ganda Surga dan Bumi pada tahap Entering Nirvana, tumpang tindih dengan Three Great Ultimate Dao Abadi.
Alam Takdir, Qi, dan Jiwa yang telah kurebut, menyerap Heaven Earth Upper Immortal dan Kursi Dao Abadi, menyatu sepenuhnya.
Saat kedua Three Great Ultimate menyatu sempurna, mereka akhirnya membentuk Three Great Ultimate Dao Abadi yang sebenarnya.
‘Aku merasa ada sesuatu yang terisi… tapi masih belum cukup…!’
Tepat pada saat aku menyadarinya, aku merasakan hal lain.
Itu adalah Triple Divinity.
Alam Brahma, Alam Narayana, Alam Mahesvara.
Secara naluriah, Aku merasa bahwa ini juga harus tumpang tindih dengan Three Great Ultimate di hadapanku.
‘Jika Aku menggabungkannya… rasanya seperti sesuatu yang besar akan terjadi…’
Akan tetapi, Aku tiba-tiba menyadari bahwa Aku tidak tahu bagaimana cara menggabungkan Triple Divinity dengan ‘Immortal Dao Three Great Ultimates’ yang baru terbentuk.
‘Dulu, saat Three Great Ultimate hanya berupa ‘mangkuk’, Aku kira-kira bisa menuangkannya.’
Lagipula, aku hanya menguasai alam Qi, Jiwa, dan Takdir, tidak benar-benar menggunakannya sebagai otoritas.
Karena aku tidak benar-benar menanamkan ramalan dan revisi milikku pada alam yang ku bentuk, tidak menjadi masalah untuk mengganti Triple Divinity pada tempatnya.
Namun kini, Three Great Ultimate dari alam yang telah kubentuk berisi Surga, Bumi, dan kedudukan Dao Abadi.
Aku tidak bisa lagi sekadar menambahkan sesuatu yang lain. Mangkuknya sudah penuh.
Bila aku sungguh-sungguh ingin melebur Triple Divinity, maka masing-masing Triple Divinity mesti secara sempurna bersesuaian dengan kedudukan Surga, Bumi, dan Hati.
‘Tapi tidak, keduanya tidak cocok.’
Penciptaan, Pelestarian, Penghancuran.
Bagaimana ini selaras dengan Qi, Jiwa, dan Takdir!
Bagaimana mereka bisa saling berkorespondensi!!??
Saat Aku terjerumus dalam kebingungan…
Hwiiiiiiiiii!
Tiba-tiba aku melihat sesuatu terbang ke arahku dari kedalaman Underworld, yang telah menarikku ke dalamnya.
‘Itu…!’
Itu adalah taenghwa yang akrab.
Taenghwa yang menggambarkan lima Ender—Kim Young-hoon, Jeon Myeong-hoon, Kang Min-hee, Oh Hyun-seok, dan Kim Yeon—terbang ke arahku dan diserap ke dalam tubuhku.
Heavenly Venerable of the Underworld sekali lagi telah menempatkan taenghwa di dalam diriku yang sedang mengalami Regresi.
Dan tepat ketika taenghwa mereka menetap di dalam diriku.
‘Ah…’
Entah kenapa, Aku merasa mengerti.
Kiriririk!
Triple Divinity mulai berputar dalam kehampaan.
Triple Divinity pada hakikatnya adalah perwujudan ekstrem dari hakikat niatku.
‘Ayo… putar itu.’
Penciptaan, Pelestarian, Penghancuran.
Siklus rekreasi berulang saat Aku memutar Triple Divinity dengan cepat.
Triple Divinity yang berputar segera berubah menjadi satu cahaya putih murni.
‘Ini dia…’
Saat taenghwa menetap di dalam diriku,
Aku tidak tahu kenapa, Tapi Aku bisa mengerti bahwa [ini] memang harus begitu.
Apa itu bimbingan dari Heavenly Venerable of the Underworld atau kebijaksanaan yang terkandung dalam taenghwa itu sendiri, Aku tidak dapat mengatakannya.
Yang kutahu hanyalah suatu pencerahan yang tak terlukiskan mengalir dalam pikiranku, memaksaku untuk memutar Triple Divinity dan menyatukannya menjadi satu.
Maka dari itu, Aku gabungkan Triple Divinity yang terpadu ke dalam ‘Three Great Ultimate Dao Abadi’.
Paaaatt!
Di dunia akromatik tepat sebelum Regresiku—
Three Great Ultimate di depan mataku berwarna putih bersih.
Ini adalah warna yang memantulkan semua cahaya.
Saat Aku menyadarinya, Aku menyadari bahwa waktu yang baru saja ku habiskan untuk menggabungkan Three Great Ultimate menjadi satu telah melampaui rentang waktu singkat yang biasa.
Aku bahkan telah melampaui pecahan waktu sal (絲/sutra), hol (忽/tiba-tiba), mi (微/kecil), dan seom (纖/tipis).[i]
Mungkin, bahkan tampak seolah-olah waktu telah dibagi hingga ke Ranah unit-unit yang sangat kecil, seperti kedipan mata (瞬息), jentikan jari (彈指), saat yang cepat berlalu (刹那/kṣaṇa), enam kebajikan (六德), dan kehampaan (虛空).[ii]
Pada saat yang sangat kecil itu, Aku menyempurnakan Three Great Ultimate yang putih bersih dan menyadari sesuatu.
‘Ahhhhhh…’
Three Great Ultimate berwarna putih memantulkan cahaya.
Itu bukan hanya cahaya fisik.
Semua aturan dan hukum dunia ini.
Lebih jauh lagi, ia bahkan menentang otoritas regresiku.
Saat Aku menyadari hal ini, pikiranku menjadi fokus.
‘Ia menolak… Regresi…!’
Gigigigigik!
Waktu mencoba berputar kembali.
Namun sekarang Aku paham bahwa Aku dapat menolak Regresi ini.
Begitu aku menyadari hal ini, aku curahkan seluruh tekadku ke dalam Three Great Ultimate yang putih bersih.
‘Aku harus… aku harus…!’
Menolak Regresi!
‘Aku akan memutuskannya!!’
Membakar jiwaku dengan pikiran telah memperoleh titik awal pemutusan regresi, aku fokus pada Three Great Ultimate.
‘Regresi…!’
Seperti ini…
Aku tidak ingin kembali seperti ini.
Kematian itu tidak adil, tapi jika aku memohon pada Heavenly Venerable di Underworld, aku mungkin bisa hidup.
Seperti ini…
Aku menolak membiarkan seluruh hidupku ditolak seperti ini!
Di dunia yang hampa warna ini, aku kerahkan segenap kekuatanku untuk melawan kekuatan dahsyat yang mencoba menyeretku ke masa lalu, dan menyatakan tekadku untuk tetap berada di garis waktu ini.
‘Jangan membuatku tertawa…!’
Oh regresi!
Kali ini, kau tak akan bisa menaklukkanku dengan mudah!
Kwadududududuk!
Dalam kondisi sekarat, aku menolak Regresi.
Akan tetapi, karena aku menolak Regresi itu, aku gagal menolak untuk diseret menuju Heavenly Venerable of the Underworld.
Sebelum aku menyadarinya, jiwaku terhubung dengan Underworld.
Kururururung!
‘Waktu… masih mengalir.’
Di luar Underworld, medan perang Imperial King mulai terlihat.
Liberation Supreme Deity dan Heavenly Punishment Supreme Deity bergandengan tangan dan mengobarkan perang melawan Radiance Hall.
Dalam sekejap, Rain Dew Heavenly Lord dan Great Forest Heavenly Lord terlempar.
Heavenly Punishment Supreme Deity benar-benar tangguh.
Dalam sekejap, separuh Gunung Sumeru dilalap petir dan petir-petir itu saling terkait, membentuk suatu wujud yang khas.
Itu adalah spanduk.
Spanduk Heavenly Lightning Banner meliputi seluruh Gunung Sumeru.
Hal yang mengerikan adalah itu kekuatan Zhengli yang sebenarnya.
Tombak petir mulai menembus Heavenly Domain, meninggalkan lubang menganga di jejaknya.
Lautan dalam antara Heavenly Domain terbalik dan mendidih.
Terlambat, Great Forest Heavenly Lord dan Rain Dew Heavenly Lord bergabung kembali dengan Radiance Eight Immortal.
Tapi… pada akhirnya, Yang Ji-hwang tidak bergabung dengan mereka.
Akhirnya, Great Forest Heavenly Lord dan Rain Dew Heavenly Lord bergegas menghadapi Heavenly Punishment Supreme Deity, seolah-olah sedang mendiskusikan sesuatu di antara mereka sendiri. Kemudian, ketujuh dari mereka menciptakan sesuatu.
Simbol [Ular Hitam Menggigit Ekornya] muncul sangat samar, hampir tak terlihat, di belakang mereka.
Itulah akhirnya.
Paaaaaaaat!
Seluruh Three Heavens Great Thousand Worlds diselimuti cahaya.
Heavenly Punishment Supreme Deity dan Liberation Supreme Deity juga.
‘Ah…’
Sudah berakhir.
Aku tidak tahu mengapa, Tapi secara naluriah Aku merasa demikian.
Di dalam cahaya itu, kilat dan [sirkuit] Star Vein masih berkelap-kelip…
Tapi entah mengapa, Aku merasa mereka berdua akan kalah.
Begitu dahsyatnya cahaya yang muncul dari simbol Supreme Deity Radiance.
Kigigigigik!
Saat Aku menyaksikan pertarungan antara Supreme Deity Radiance dan dua Supreme Deity, Aku perlahan menyadari bahwa dunia monokrom ini tengah diselimuti warna.
Jiwaku, yang sejenak melampaui ruangwaktu akibat regresi, terus melawan hingga akhir dan mulai menetap dalam garis waktu ini!
‘Aaaaaah…!’
Tepat saat aku diliputi emosi.
Masa lalu—
‘…?’
Tiba-tiba aku sadar bahwa aku hanyalah salah satu dari sekian banyak roh yang terseret ke Underworld.
Jiwa-jiwa yang tak terhitung jumlahnya mengalir jauh ke dalam Underworld.
Di antara mereka, aku melihat wajah-wajah yang familiar.
Yang paling menonjol adalah True Immortal dari Aliansi Flying Immortal yang berafiliasi dengan Radiance Hall, yang dibantai oleh Yang Ji-hwang dan Maek Jin.
Maek Jin terlihat sangat kelelahan, dengan ekspresi masam dan hampa.
[Maek Jin.]
Aku memanggilnya sementara dia menatap kosong.
[Jangan terlalu bersedih. Lagipula… kau hidup dengan melakukan semua yang Kau bisa.]
[…]
Maek Jin menatapku dengan mata tak fokus.
[Kau berbicara seolah-olah Kau sudah mati berkali-kali sebelumnya.]
[Haha…]
[…Yah, para Earth Upper Immortal sering mengingat kehidupan masa lalu mereka, jadi mungkin itu sebabnya. Huhu… Aku hidup dengan melakukan semua yang ku bisa, ya. Tapi… Aku dikhianati oleh apa yang kupercayai sepanjang hidupku.]
[…]
Tepat seperti yang dikatakannya.
Dari sudut pandangku, merupakan kabar baik bahwa Sword Spear Heavenly Lord memperoleh hati. Namun dari sudut pandangnya, makhluk suci yang ia sembah sepanjang hidupnya menganugerahkan hatinya pada manusia biasa.
[Senior Purple Gold benar… Radiance Hall hanyalah… kelompok orang gila selama ini…]
Dengan ekspresi lelah, Maek Jin bergumam saat dia tenggelam dalam kegelapan.
Melihatnya, emosi yang tak terlukiskan membuncah dalam diriku.
[…Seo Eun-hyun.]
Maek Jin menatapku dengan wajah lelah dan berbicara.
[Sepertinya Kau kenal dengan Heavenly Venerable of the Underworld. Benar, kan?]
[…Sesuatu seperti itu.]
[Dari apa yang kulihat, kau mungkin salah satu kandidat untuk Malaikat Maut Underworld. Kau juga seorang Earth Upper Immortal saat kita pertama kali bertemu… Aku juga melihatmu mempersembahkan cahaya langsung pada Dewa Kematian di akhir… Jika kau bisa mempersembahkan langsung pada Dewa Kematian, maka mungkin kau bahkan bisa menjadi kandidat untuk Hakim…]
[…]
[Aku punya permintaan. Jaminlah kehidupan setelah kematianku. Paling tidak, berikan Aku potensi untuk mencapai tahap Star Shattering di kehidupanku selanjutnya…]
[…Itu…]
[Meskipun ini adalah pembayaran yang sangat sedikit, aku akan memberitahumu tujuan akhir dari Radiance Eight Immortal dan keinginan sejati Supreme Deity Radiance yang kudengar dari Utusan Pemandu Era Akhir Dharma, Senior Purple Gold Heavenly Lord… Anggap saja ini sebagai pembayaran di muka. Aku bermaksud merahasiakannya sampai akhir, Tapi melihat bahwa bahkan Sword Spear Heavenly Lord yang seharusnya menegakkan keadilan telah dirusak, aku tidak lagi merasa setia pada Radiance Hall…]
[…!]
Mataku terbelalak mendengar kata-katanya.
Dan sebelum Aku dapat menyangkal bahwa Aku adalah kandidat Hakim.
Maek Jin mengungkapkan padaku tujuan utama dari Radiance Eight Immortal dan keinginan sejati Supreme Deity Radiance.
Ketika mendengar rahasia sebenarnya tentang Radiance Hall dari Maek Jin, rahangku ternganga karena terkejut dan mataku nyaris menonjol dari rongganya.
[I-Itu… Itu benar-benar gila…]
[Kukukuk… Bagaimana menurutmu? Bukankah mereka hanya sekumpulan orang gila? Mereka yang ada di Radiance Hall…]
[…Kenapa… kau pernah bersumpah setia pada Radiance Hall? Tidak, kalau itu benar, lalu kenapa True Immortal lainnya…?]
[Ini adalah kebenaran yang bahkan sebagian besar True Immortal dan Great Net Immortal dari Radiance Hall tidak tahu. Mereka hanya memiliki informasi terdistorsi yang diberikan pada mereka oleh Radiance Eight Immortal. Satu-satunya yang mengungkap kebenaran adalah Utusan Pemandu Era Akhir Dharma, Senior Purple Gold Heavenly Lord, yang telah menyusup ke Radiance Hall sebagai agen Underworld sejak awal… Selain aku, hanya beberapa orang terpilih di antara Utusan Era Akhir Dharma yang mengetahui kebenaran ini.]
Setelah membisikkan rahasia yang mengerikan ini padaku, Maek Jin, yang tampak agak lega, mulai tenggelam semakin dalam ke dalam kegelapan.
[Alasan aku tetap setia pada Radiance Hall meskipun mengetahui kebenaran gila itu… adalah karena, pada akhirnya, aku percaya bahwa tujuan akhir dari Radiance Eight Immortals adalah hal yang mustahil, sebuah tujuan yang tidak akan pernah tercapai, dan tidak lebih dari sekadar utopia hampa.
[Itu hanyalah khayalan para pemimpi… Itulah sebabnya, meskipun mengetahui keinginan mereka yang sebenarnya, aku mendedikasikan seluruh hidupku untuk mengikuti keadilan di Radiance Hall, karena mereka turut andil dalam menegakkan keadilan di dunia.]
Akhirnya, Maek Jin menghilang sepenuhnya ke dalam kegelapan, menutup matanya.
[Aku telah mengejar keadilan sepanjang hidupku. Aku telah berjuang untuk dunia di mana yang kuat tidak dapat dengan sembrono menyiksa yang lemah dengan tirani yang tak terkendali… Tapi… itu semua tidak ada artinya.]
Pasasasasa—
Maka, Utusan Era Akhir Dharma dari Radiance Hall, Great Net Immortal Maek Jin, memasuki peristirahatan abadi pada hari itu.
[Hidup hanyalah mimpi musim semi yang cepat berlalu…]
Saat Aku melihat Maek Jin tertidur, Aku diliputi keterkejutan, kebingungan, dan emosi yang tidak dapat Aku jelaskan dengan tepat.
Dan pada saat itu—
Pasasak!
“…!”
Aku akhirnya menyadari bahwa Three Great Ultimate yang selama ini memberikan kekuatan yang memungkinkan ku melawan Regresi, akhirnya mencapai batasnya.
Kiriririririk!
‘Sial…’
Three Great Ultimate yang berwarna putih bersih yang baru saja diselesaikan mengandung cukup kekuatan untuk memusnahkan Thirty-Three Heavenly Resplendent Treasure Immortals dalam satu serangan.
Meski begitu, ia hanya mampu menahan Regresi selama beberapa saat untuk mendengarkan keluh kesah Maek Jin.
Kiriririk!
Sekali lagi, dunia ditutupi oleh nada akromatik.
‘Sekali lagi… Aku akan kembali pada akhirnya… Untuk memutuskan Regresi, apa diperlukan kekuatan yang sangat besar dan tak tertandingi…?’
Aku mendesah kecil sembari menyaksikan Three Great Ultimate yang telah kering sepenuhnya diserap kembali ke dalam diriku.
Aku telah melihat sekilas harapan untuk terbebas dari Regresi.
Akan tetapi, ini masih jauh dari cukup.
Hanya kekuatan yang mendekati tak terbatas yang akan memungkinkanku memutuskan regresi.
Dengan pikiran itu, aku serahkan jiwaku pada kekuatan Regresi.
Whoooonnnggg!
Kekuatan Underworld tampaknya mencoba dan mencengkeramku, Tapi meskipun aku telah menjelajah cukup dalam ke kedalamannya, kekuatan regresi masih melekat padaku, meninggalkanku di luar ruangwaktu.
Tepat saat itu,
Dari kedalaman terdalam Underworld,
Lambang [Roda Putih] muncul, dan sesuatu diluncurkan ke arahku.
Jjeoooong!
Ini adalah cahaya putih-perak.
‘I-Ini…!’
Itulah cahaya yang ku tawarkan!
Cahaya itu merembes secara alami ke dalam Canvas of Myriad Forms and Connections ku sebelum kembali lagi padaku.
Kehendak Heavenly Venerable of the Underworld bergema di telingaku.
: : Sudah lama sejak Aku menerima sesuatu yang besar, jadi ini, silakan Kau simpan. : :
Dengan kata-kata terakhir itu, Regresi dimulai.
Chwararararak!
Saat aku melawan arus Sungai Asal, aku mencoba menafsirkan kata-kata Heavenly Venerable of the Underworld.
“Sesuatu yang lebih besar? Apa maksudnya itu? Yah… tidak ada cara lain.”
Bagaimana pun, ini adalah perkembangan peristiwa yang menguntungkan.
Sambil menggendong cahaya-cahaya berharga yang ku kembangkan melalui Canvas of Myriad Forms and Connectionsku, aku menatap ke arah [Langit Hitam].
‘Terakhir kali, aku melihat simbol sembilan Governing Immortal.’
Sekarang, waktunya untuk mengidentifikasi semua Governing Immortals yang tertanam di langit itu.
[Roda Putih], Western Heavenly Venerable, Netherworld Queen Mother.
[Enam Bintang yang Saling Terhubung], Southern Heavenly Venerable, True Ultimate Eternal Life Great Emperor, Cheon Woon.
[Benih Transparan], Eastern Heavenly Venerable, Flower Monarch, Gwan Myeong.
[Three Great Ultimate yang Menghitam], Northern Heavenly Venerable, True Martial Great Emperor, Hyeon Mu.
[Tombak Petir], Heavenly Punishment Supreme Deity, Do Gon.
[Burung Terjebak Dalam Sangkar], Liberation Supreme Deity, Bong Myeong.
[Matahari Hitam], Swallowing Heaven Supreme Deity, Hyeon Ryul.
[Taiji Berbentuk Janin], Naming Supreme Deity, Hyeon Rang.
[Gunung yang memancarkan kegelapan], Great Mountain Supreme Deity, Gwak Am.
Aku telah mengenali simbol dari kesembilan Governing Immortals.
Yang tersisa adalah…
Hanya simbol dan nama [keberadaan hanya dengan cincin, tanpa kursi].
Aku memusatkan pandanganku ke [kursi kosong yang hanya ada sebuah cincin], yang terletak di luar Domain Heavenly Venerable dan di antara para Supreme Deity.
Jiiiiing!
Seketika itu juga, rasa sakit yang membakar, seakan-akan bola mataku mau pecah, menjalar ke kepalaku.
Berbeda dengan Governing Immortals lainnya, perasaan bahwa ada sesuatu yang benar-benar di luar nalar ini mencengkeramku.
Sekadar melihatnya saja membuatku merasa ngeri dan sedih.
Namun, di balik rasa sakit itu, akhirnya aku menemukan simbol dan nama Supreme Deity terakhir di [Langit Hitam].
[Sepasang Mata Matahari dan Bulan]
Emptiness Supreme Deity (虛空上帝) Myeong Woon (命運)
Itu benar.
Kursi kosong, yang hanya memiliki sebuah cincin, adalah milik Emptiness Supreme Deity Myeong Woon.
Aku yang selalu berasumsi kursi yang tersisa itu milik Supreme Deity Radiance, mengangkat kepalaku ke langit dengan ekspresi bingung.
‘Apa…?’
Memang.
Simbol [Ular Hitam Menggigit Ekornya], serta nama Supreme Deity Radiance, Heuk Sa.
Tak terlihat.
‘Supreme Deity Radiance… tidak ada di sini?’
Masih terguncang oleh pernyataan Maek Jin, aku mendapati diriku dikejutkan oleh kenyataan mengejutkan lainnya, dan untuk saat ini, aku mengangkat kepalaku dan menatap kembali ke langit.
Tidak ada informasi mengenai Supreme Deity Radiance yang dapat diperoleh.
Kalau begitu, hanya satu hal yang tersisa.
‘H-Heavenly Venerable of the Underworld. Setidaknya nama asli dari Netherworld Queen Mother…’
Aku menatap langit sekali lagi, berusaha mengetahui [nama] Western Heavenly Venerable Netherworld Queen Mother.
Namun sebelum aku dapat mengungkap nama sejati dari Heavenly Venerable of the Underworld, rasa sakit, seolah-olah bola mataku hendak pecah, membanjiri indraku dan memaksaku untuk mengerang.
Dan sebelum aku bisa sepenuhnya membaca kebijaksanaan dari Heavenly Venerable of the Underworld,
Paaaaaaaatt!
Akhirnya, hari pertama siklus ke-1004 menyambutku.
Domain kemurnian yang familiar.
Dalam domain ini, pada suatu titik, Aku tersadar kembali.
“Heeek! Heeek…”
Itu adalah pemandangan yang familiar di Alam Immortal.
Paaaatt!
Begitu aku menyambut kehidupanku yang ke 1004, aku pun langsung turun ke Alam Bawah.
“Oh, Master… selamat—”
Dari altar yang familiar, Ranah Sacred Vessel Hong Fan terbang ke arahku.
“Oh, ya, ya, Hong Fan. Senang bertemu denganmu. Tunggu di dalam dulu.”
Dibanjiri informasi yang kacau, aku menempatkan Hong Fan ke dalam dunia internalku dan mulai memeras kepalaku.
“Emptiness Supreme Deity…”
Aku mengangkat kepalaku dan melihat ke arah [bagian atas] dari Alam Immortal.
Apa yang nampak di sana adalah pantulan dari Governing Immortals yang ada di Heavenly Domain lainnya di Alam Immortal.
Oleh karena itu, meskipun para Governing Immortals ada di Heavenly Domain masing-masing, mereka tampak seolah-olah tinggal di sana.
Kemudian aku mengalihkan pandanganku kembali [ke bawah].
Puncak Gunung Semeru.
Dunia yang familiar yang ada di sana.
Alam Kepala.
“Myeong Woon…”
Akhirnya, Aku mengerti.
Aku sudah menduganya sebelumnya, tapi…
Baru hari ini, setelah memahami kekuatan yang terkandung dalam nama Emptiness Supreme Deity Myeong Woon, Aku akhirnya merasa ‘yakin.’
Alam Kepala dari Sun and Moon Heavenly Domain itu sendiri merupakan eksistensi dari Emptiness Supreme Deity Myeong Woon.
Dan…
“Radiance Supreme Deity…”
Merasa terguncang oleh kebenaran aneh yang telah kuungkap, aku melihat kembali ke langit Alam Immortal.
“Tidak ada di dunia ini…?”
Mungkinkah karena aku telah membaca nama sejati Supreme Deity di Langit Hitam selama regresi-ku?
Bahkan Kursi-kursi yang mengambang di langit Alam Immortal kini agak dapat ditafsirkan olehku.
Di antara mereka, Supreme Deity Radiance masih belum ada.
Radiance Supreme Deity Heuk Sa.
[Ular Hitam Menggigit Ekornya] tidak ada di mana pun di Sumeru Three Heavens Great Thousand Worlds ini.
Paaaaatt!
Sword Spear Heavenly Lord muncul sekali lagi di depan mataku yang dipenuhi kebingungan.
Sepertinya dia sedang mencariku.
Namun tidak seperti sebelumnya, Aku tidak panik. Sebaliknya, Aku menahan napas dan tetap diam.
‘Gelar Immortal Crystal Glass Being melindungiku. Maaf, tapi mari kita bertemu lain waktu, Yang Ji…’
Kemudian,
Tap!
Sword Spear Heavenly Lord menatap lurus ke arahku dan mengepalkan tubuhku dengan tangan cahayanya.
“…??”
: : Ketemu. Seo Eun-hyun. : :
“…Hah?”
Sword Spear Heavenly Lord menatapku lebih jelas dari sebelumnya, mengeratkan cengkeramannya.
Pada hari pertama regresi,
Aku ditangkap oleh Sword Spear Heavenly Lord.
[i] Ini adalah angka tradisional Tiongkok. 絲 sesuai dengan 10^-4, 忽 sesuai dengan 10^-5, 微 sesuai dengan 10^-6, dan 纖 sesuai dengan 10^-7. Dalam hal ini, angka-angka ini dapat diartikan sebagai awalan metrik untuk detik.
[ii] Ini semua adalah istilah Buddhis yang digunakan untuk menggambarkan momen yang sangat kecil dalam waktu. Enam kebajikan (六德), misalnya, bila digunakan sebagai angka, berarti 10^-19. Sekejap mata (瞬息) sebagai angka adalah 10^-16.