Baca Light Novel LN dan Web Novel WN,Korea,China,Jepang Terlengkap Dan TerUpdate Bahasa Indonesia
  • Daftar Novel
  • Novel China
  • Novel Jepang
  • Novel Korea
  • List Tamat
  • HTL
  • Discord
Advanced
  • Daftar Novel
  • Novel China
  • Novel Jepang
  • Novel Korea
  • List Tamat
  • HTL
  • Discord
Prev
Novel Info

Kisah Kultivasi Seorang Regresor - Chapter 493

  1. Home
  2. Kisah Kultivasi Seorang Regresor
  3. Chapter 493
Prev
Novel Info

Chapter 493 – Malam Akhir (終末前夜) (4)

‘Aku’ telah menjadi makhluk yang sangat kecil.

Tidak, mengatakan ‘menjadi’ terasa agak aneh.

Aku sudah kecil sejak Aku dilahirkan.

Namun ada sesuatu yang terasa aneh.

Rasanya seolah-olah aku dulunya adalah makhluk besar.

Makhluk yang mampu menghancurkan seluruh dunia, bergerak di antara bintang-bintang, memiliki Otoritas yang bahkan lebih besar daripada para dewa…

Aku tidak tahu kenapa, Tapi aku merasa seperti makhluk seperti itu.

Mungkin itu hanya khayalan belaka.

Lagipula, Aku hanyalah mikroorganisme kecil.

Aku hidup dengan melakukan fotosintesis, menyerap bahan-bahan di sekitar untuk mendapatkan nutrisi, dan dengan cara inilah Aku menjalani seluruh hidupku.

Lalu, aku mati.

…

Aku telah menjadi mikroorganisme.

Namun kali ini, mikroorganisme yang sedikit lebih besar dari sebelumnya.

Sekarang Aku bisa memangsa mikroorganisme lainnya.

Tidak seperti terakhir kali, Aku hidup dengan melahap mikroorganisme.

Ketika melakukan hal itu, Aku dimakan oleh mikroorganisme yang lebih besar dari diriku dan mati.

…

Ketika aku sadar kembali, aku kembali menjadi mikroorganisme.

Namun kali ini, Aku bukan sekedar mikroorganisme yang sedikit lebih besar.

Aku ada sebagai beberapa mikroorganisme ‘secara bersamaan.’

Dengan kata lain, mikroorganisme di tepi timur adalah aku, dan mikroorganisme di tepi barat juga aku.

Aku telah menjadi beberapa mikroorganisme dan mengumpulkan mereka menjadi satu.

Sebagai kesadaran kolektif mikroorganisme, Aku membuat mereka bekerja sama untuk mencari makanan.

Kali ini, aku tidak dimakan seperti sebelumnya, dan aku juga tidak hidup sesingkat sebelumnya.

Namun pada akhirnya, aku juga mencapai akhir umurku dan mati.

…

Aku sadar kembali.

Di dunia ini, ada banyak makhluk seperti diriku sebelumnya, entitas yang telah menjadi kesadaran kolektif mikroorganisme.

Dan Aku juga telah menjadi bagian dari salah satu kesadaran kolektif tersebut.

Makhluk-makhluk dengan kesadaran kolektif ini bertahan hidup dengan memakan mikroorganisme yang tak terhitung jumlahnya.

Kadang-kadang, bahkan ada kasus di mana satu kesadaran kolektif melahap kesadaran kolektif lainnya.

Dimasa lalu, kurasa Aku pernah menyebut kelompok mikroorganisme ini dengan sebutan ‘serangga’.

…Tapi apa itu serangga?

Dan apa itu ‘masa lalu’?

Aku tidak begitu ingat.

Ketika aku asyik memikirkan hal lain, aku dimakan dan dibunuh oleh ‘serangga’ lain.

…

Ketika aku sadar kembali, aku merasa tubuhku telah tumbuh lebih besar.

Aku telah menjadi serangga besar.

Aku menyadari bahwa Aku dapat memangsa serangga lainnya.

Saat Aku memahami hal ini, Aku terus bergerak untuk menghindari dimakan serangga lainnya.

Tanpa henti, aku melahap serangga lain, melarikan diri, dan berjuang untuk bertahan hidup.

Tapi kemudian, aku tertimpa batu besar yang jatuh dari langit hingga mati.

…

Saat aku sadar kembali, aku hidup.

Di hadapanku ada sebuah batu, dan di bawahnya terletak seekor serangga kecil, tergencet hingga mati.

Menurut standar era ‘masa lalu’, batu itu lebih kecil dari jari kelingking, Tapi bagi serangga, itu adalah batu besar.

‘Apa sebenarnya standar era masa lalu ini? Dan organ apa jari kelingking itu?’

Aku sempat hanyut dalam pikiran-pikiran lain, Tapi kemudian aku segera menghentikan diriku.

Di Alam Semesta, tenggelam dalam pikiran seperti itu dapat mengakibatkan kematian atau dimakan kapan saja.

Aku harus cepat bersiap agar bisa bertahan hidup.

Saat aku menggerakkan tubuhku, aku merasakan bahwa ‘wilayahku’ telah meluas lagi.

Aku telah menjadi ‘serangga.’

Sama seperti Aku yang pernah menjadi kesadaran kolektif mikroorganisme, kini Aku telah menjadi kesadaran kolektif ‘serangga.’

Aku memimpin serangga yang telah menjadi bagian dari diriku dan berusaha bertahan hidup.

Meskipun aku akhirnya mati lagi, kematian tidak lagi membuatku takut.

Di masa masih menjadi mikroorganisme, Aku tidak tahu hal ini, Tapi sekarang Aku tahu.

Aku tumbuh secara bertahap.

Dengan setiap pengalaman kematian, Aku berevolusi secara bertahap.

Jadi kematian bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti; sebaliknya, itu hanya kesempatan lain.

Jadi, tidak ada yang perlu ditakutkan.

…

‘Aku’ terus tumbuh semakin besar.

Pertama, sebuah mikroorganisme.

Berikutnya, serangga.

Lalu, serangga besar yang memakan serangga lainnya.

Setelah itu, binatang kecil yang memangsa serangga besar.

Lalu, seekor binatang besar.

Binatang yang bahkan lebih besar.

Monster yang melahap binatang.

…

Akhirnya, Aku menjadi kesadaran kolektif para monster.

…

Huarururururuk!

Seluruh dunia terbakar.

Tempat di mana ‘aku’ tinggal ada di sini.

Tanahnya sebagian besar bersih dan transparan.

Tentu saja, ada juga banyak area yang diwarnai dengan berbagai warna.

Namun Aku harus berhati-hati, karena ada benda tajam dan bergerigi yang mencuat di tanah.

Kalau aku tidak hati-hati, tubuhnya bisa hancur dalam sekejap.

Namun yang perlu ku waspadai lebih lagi adalah ‘kebakaran gunung.’

Tempat-tempat tinggi di tanah disebut ‘gunung’, dan di puncak gunung ini, kadang-kadang muncul api yang warnanya sama dengan tanah, mengubah sekelilingnya menjadi lautan api.

Ketika api itu menyentuh tubuhku, rasa sakitnya seperti pikiranku tercabik-cabik, tidak. Rasa sakit yang jauh lebih menyiksa dari itu terasa.

Tentu saja, hal itu sebenarnya tidak membahayakan tubuh fisik, jadi bertahan hidup bukanlah masalah.

Tapi jika Aku tetap berada di dalam api itu, rasa sakitnya akan bertambah hebat dan Aku lebih memilih mati daripada hidup, jadi Aku harus berhati-hati.

Kalau aku tidak hati-hati, sekadar menyentuh api itu saja bisa sangat menyakitkan hingga aku bisa bunuh diri.

Jika api itu merupakan ancaman bagi ‘pikiran’, maka ada hal lain yang merupakan ancaman bagi ‘kehidupan’.

Kwarururururru.

Aliran sungai hitam mengalir di hadapanku.

Itu adalah ‘sungai.’

Jika ada makhluk hidup yang bersentuhan dengan aliran hitam itu, mereka akan mati perlahan-lahan, apa pun alasannya.

Untungnya, tidak ada rasa sakit, Tapi meski begitu, itu sangat menakutkan.

Satu kelegaan kecil adalah, seiring berjalannya waktu, energi hitam menghilang dari air, dan menjadi hanya ‘air’ saja.

‘Air’ yang tercipta dengan cara ini sangatlah berharga.

Karena ‘air’ itu melambangkan kehidupan itu sendiri.

Untungnya, di kejauhan, Aku dapat melihat sebuah danau yang ‘airnya’ menggenang.

‘Aku’ menuntun tubuh-tubuh itu menuju danau, membimbing mereka untuk minum darinya.

Begitulah adanya.

Kugugugugu!

Langit berubah menjadi merah cerah.

Penasaran dengan apa yang terjadi, Aku mendongak, hanya melihat bola api turun dari langit.

Dan itu bukan hanya satu.

Secara naluriah, Aku merasakan bahwa Aku tidak boleh terkena bola-bola api itu dan mencoba menghindarinya, Tapi bola-bola api itu jatuh ke lereng gunung yang jauh sebelum Aku sempat bereaksi.

Kugwagwagwa!

Bersamaan dengan itu, dunia bergetar.

Gelombang kejut yang dahsyat menyapu kami semua, dan setiap ras, tanpa kecuali, musnah sepenuhnya.

…

Secara bertahap, kehidupan mulai tumbuh di tanah.

Dan seperti yang diharapkan, ‘aku’ kembali juga.

Namun, ‘aku’ merasakan sesuatu telah berubah.

Tubuhku perlahan-lahan berhenti mendengarkanku.

Tubuh-tubuh ini sekarang memiliki sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

“Uuu! Uu! Uu!”

“Wah! Wah!”

Mereka adalah makhluk yang memiliki sisik pada tubuh mereka, rambut di kepala mereka, dan wajah mereka halus.

Tubuhku menggunakan ekornya untuk membawa ‘api’ dan memanipulasinya.

Pada saat yang sama, mereka menggabungkan ‘sungai’ dan ‘api’ untuk menciptakan fenomena yang tidak biasa.

Mereka mulai menggabungkan sungai hitam dan api tak berwarna untuk memurnikan bumi, menciptakan sesuatu yang disebut ‘alat’.

Sekitar waktu ini, Aku menyadari mengapa tubuhku tidak mendengarkanku.

Itu karena mereka telah mengembangkan sesuatu yang disebut ‘ego.’

Sekarang, Aku hanya bisa membimbing ‘ego’. Aku tidak bisa lagi mengendalikannya secara langsung.

Namun, setelah mengetahui ego, Aku merasa batasanku meluas, tumbuh lebih lebar dan lebih luas.

Pikiranku melebur ke dalam ego, menjadi diri mereka sendiri.

Aku adalah seorang ibu sekaligus ayah bagi seseorang, dan seorang anak sekaligus orang tua bagi orang lain.

Akulah mangsa sekaligus predator mereka, sumber makanan sehari-hari sekaligus alat mereka, semuanya sekaligus.

Saat ‘mereka’ secara bertahap tumbuh lebih kuat dalam ego dan akal sehat, mereka menggunakan alat dan mulai menggunakan ‘tulisan.’

Entah kenapa tulisannya Hangul.

…

Apa lagi Hangul?

Kurasa Aku pernah mengingatnya sekali, Tapi tampaknya itu tidak terlalu penting.

Bagaimanapun juga, Aku berkembang bersama mereka, berjuang bersama mereka, dan kadang kala, selaras dengan mereka.

Saat ego mereka berkembang dan kecerdasan mereka meningkat, Aku perlahan-lahan melebur, bahkan jauh di dalam diri mereka.

Sampai pada titik di mana aku bahkan tidak dapat mengingat lagi diriku yang asli.

…

Diri asliku?

Apa sebenarnya maksudnya itu?

Itu bukan masalah.

Kelihatannya tidak penting.

Yang penting adalah mereka adalah aku, dan aku adalah mereka.

Mereka terus-menerus dipenuhi rasa takut.

Itu karena teror utama terhadap kematian.

Namun, Aku tidak takut.

Karena Aku tahu bahwa kematian hanyalah bagian dari proses kelahiran kembaliku.

Aku membisikkan kebijaksanaan pada mereka.

Di antara mereka, mereka yang tanggap menerima kebijaksanaan-Ku dan, di saat yang sama, berusaha mencariku, yang memberi mereka kebijaksanaan.

Tentu saja mereka tidak akan pernah dapat menemukanku.

Karena Aku adalah mereka.

Tapi ketika mereka gagal menemukanku, mereka menciptakan simbol untuk mewakili ‘ku’ dan mulai menyembahnya.

Sebelum aku menyadarinya, ‘aku’ telah menjadi Dewa mereka (神).

Mereka yang menyembahku sebagai Dewa mereka mempersembahkan doa-doa mereka padaku dan menganalisis kebijaksanaanku.

Demi mereka yang mencariku, aku bisikkan lebih banyak lagi kebijaksanaan.

Tak terhitung tahun telah berlalu.

Setelah memperoleh kebijaksanaanku, mereka memulai sesuatu.

Dan kemudian, beberapa waktu kemudian.

Yang paling peka di antara mereka mengembuskan api dari mulutnya.

Yang lainnya menjadi semakin takut dan hormat pada makhluk itu, dan semakin memuja ‘ku’.

Orang yang pertama kali menghembuskan api akan mewariskan metode ini pada keluarganya.

Para kerabat mencatat metode tersebut secara tertulis dan mengaturnya, menyempurnakannya, serta mempraktikkannya.

Dalam waktu singkat, mereka mampu mengeluarkan api dalam jumlah yang semakin besar.

Di antara mereka yang menggunakan api, mereka yang pandai meningkatkan dan mengembangkan tekniknya, menemukan metode yang semakin unggul.

Kemudian, pada saat tertentu, mereka tersambar petir yang jatuh dari langit.

Kwarurururung!

Mereka yang tersambar petir memiliki gambaran wujud mereka yang lebih muda terukir di dalam diri mereka, penampilan mereka berubah menjadi sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Wajah mereka tetap sama, Tapi tubuh mereka, yang dulu hanya sisik dan ekor, kini tumbuh lengan dan kaki, dan sisik serta ekornya lenyap.

Mereka berdua takjub sekaligus takut dengan perubahan ini, lalu mereka pun memberi nama pada bentuk itu.

Mereka menyebutnya ‘Transformasi (化形)’.

Segera, mereka yang mencapai Transformasi menjadi pemimpin di antara mereka, yang menguasai seluruh dunia.

Pada titik ini, Aku menegaskan hakikat sejati dunia ini.

Dunia ini bulat.

Dan saat berputar, terjadilah siang dan malam.

Sebelum aku menyadarinya, pikiranku kini meliputi seluruh dunia ini, dan aku merasakan pikiranku terhubung dengan ‘sesuatu.’

Itu adalah ‘aku’ yang lain.

Makhluk lain, sama sepertiku.

Ternyata ada enam makhluk lain sepertiku, dengan pikiran meliputi seluruh dunia.

Secara naluriah Aku tahu bahwa mereka dan Aku adalah jenis keberadaan yang sama.

Pada saat yang sama, Aku merasakan bahwa ketika pikiranku berkembang dan tumbuh cukup untuk terhubung sepenuhnya dengan mereka, sesuatu yang monumental akan terjadi.

Aku ingin tahu apa kejadian itu.

Tahun-tahun berlalu lagi.

‘Mereka.’

‘Diriku yang lain’ yang menyebut dirinya Ras Candle Dragon (燭龍族) kini telah mencapai puncak yang lebih tinggi, bahkan melampaui Transformasi.

Mereka menyebut Level ini sebagai ‘tahap Axis Bumi’.

Seiring dengan meningkatnya jumlah Candle Dragon yang mengolah ‘tahap Axis Bumi’, domain mentalku juga tumbuh semakin besar, hingga kini aku hampir tidak bisa dibedakan dengan bintang itu sendiri.

Kemudian, pada saat tertentu.

Salah satu Candle Dragon yang mencapai tahap Axis Bumi memutuskan bahwa mereka tidak dapat lagi berkultivasi di bintang ini dan naik ke langit.

Mereka terbang ke angkasa, menembus wilayah kehampaan, dan maju ke dunia kekuatan tarik menarik yang memanggil mereka.

Ya, mereka telah naik.

Dan itulah saat kenaikan pertama muncul dari ‘aku’.

‘…Ahhh…’

Aku akhirnya bisa memahami siapa aku.

Ttttttttt!

Pikiranku yang terbagi di antara tujuh bintang akhirnya terhubung kembali.

Bersamaan dengan itu, [Roda] di atasku mengambil bentuk yang lengkap.

Dari Axle tengah roda, delapan jari-jari memanjang ke luar, menghubungkan ke sekitar roda.

Roda akhirnya selesai.

Bersamaan dengan itu, aku akhirnya mendapatkan kembali ingatan tentang ‘aku’ yang telah ku lupakan.

Kugugugugugu!

Bintang-bintang memperlihatkan fenomena aneh.

Saat aku merebut kembali egoku, permukaan bintang-bintang bergetar seolah menggeliat.

Kenangan yang terlupakan dari masa lalu muncul kembali.

Setelah menciptakan Heavenly Rain Great Star, Aku perlahan-lahan mengembangkan inkarnasiku hingga ke tahap Kesempurnaan Integrasi sebelum meledakkannya untuk menciptakan Heavenly Clearing Great Star.

Itu lebih mudah daripada ritual terobosan Esteemed One yang pertama.

Lagipula, aku tidak meledakkan seluruh diriku, melainkan hanya kloningan saja.

Selama kemajuan Heavenly Clearing Great Star, Aku membuat lingkaran dengan mengikuti Formula Mantra Sempurna.

Bersamaan dengan itu, lingkaran ini memutar nebula, dan dengan gaya rotasi, menarik awan debu di sekitarnya.

Melalui daya tarik tubuh utamaku, Heavenly Clearing Great Star mencapai massa yang sama dengan Heavenly Rain Great Star sebelum menjadi lengkap.

Biasanya, akan memakan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan nebula, Tapi Mantra Sempurna memperpendek waktu tersebut.

Sambil melafalkan Mantra Sempurna, Aku meneruskan pembuatan bintang-bintang berikutnya.

Heavenly Cloudiness Great Star.

Heavenly Want of Connection Great Star.

Heavenly Crossing Great Star.

Aku menyelesaikan lima bintang yang melambangkan Hujan, Cerah, Berawan, Kurangnya Koneksi, dan Penyeberangan.

Pada saat itu, aku pun tersadar sejenak dan berkata pada kawan-kawanku bahwa aku akan berjalan di ‘jalur’ yang ada di depan.

Setelah itu, Aku kembali ke kondisi trans dan menciptakan Heavenly Inner Diagram Great Star dan Heavenly Outer Diagram Great Star.

Kelima bintang tersebut mengorbit mengelilingi bintang tetap dan akhirnya sejajar dalam satu garis lurus.

Kelima bintang tersebut, setelah menerima otoritas bintang tetap dan dalam keadaan terhubung melalui Star Vein, membentuk bintang keenam.

Setelah bintang keenam tercipta, keenam bintang itu mengorbit mengelilingi bintang tetap dan berputar.

Rotasi ini melibatkan nebula di sekitarnya, dan dengan menggunakan nebula tersebut untuk melengkapi bintang terakhir, Aku akhirnya memasuki Tahap Kesempurnaan Star Shattering dengan tujuh bintang yang melambangkan Hujan, Pencerahan, Kekeruhan, Kurangnya Koneksi, Penyeberangan, Diagram Dalam, dan Diagram Luar.

Lebih dari itu, Kesempurnaan dengan ketujuh bintang yang memiliki cincin Kultivasi Ganda Surga dan Bumi.

Setelah memasuki tahap Kesempurnaan Star Shattering…

Kesadaranku hancur berkeping-keping.

‘Jadi begitulah adanya…’

Aku ingat ketika Aku yang ‘pertama’ mengingat ‘masa lalu’.

Versi diriku sebagai mikroorganisme mengingatkanku pada tahap Star Shattering.

Ingatanku terus menelusuri kembali lebih jauh ke masa lalu.

Kali ini, kenangan dari tahap Integrasi.

Selama tahap Integrasi, aku ingat berpetualang bersama kawan-kawanku dan naik ke Void Shattering.

Aku bahkan ingat 190.000 tahun yang dihabiskan untuk melayang di alam semesta saat itu.

Ingatanku bahkan kembali ke masa yang lebih jauh lagi.

Ke Four Axis, tidak. Ke tahap Axis Bumi.

Saat Great Mountain Supreme Deity menghancurkan Wuji Religious Order.

Saat Aku menjalankan Latihan Dasar Axis di Alam Ancient Force dan Alam Nether Ghost…

Tahap Heavenly Being.

Saat aku berpisah dengan Seo Li…

Ketika Sekte Golden Divine Heavenly Thunder dihancurkan oleh Hukuman Surgawi.

Tahap Nascent Soul, tahap Core Formation, tahap Qi Building, tahap Qi Refining…

Ingatanku bahkan kembali ke masa-masa yang jauh dan penuh nostalgia itu.

Five Energies Converging to the Origin, Three Flowers Gather at the Summit, Puncak, tingkat pertama, tingkat kedua, tingkat ketiga…

Dan ke masa lalu ketika aku masih benar-benar bodoh, pertama kali terjatuh ke Ascension Path.

Aku menyadari bahwa fenomena menelusuri kembali ingatanku bukanlah sekadar ingatan masa lalu.

Sama seperti saat aku maju ke tahap Nascent Soul, ini adalah bagian dari ritual kemajuan di mana aku menelusuri kembali seluruh hidupku.

‘Ah… begitu.’

Mengikuti orbit tujuh bintang, kesadaranku telah berubah menjadi orbit di sekitar bintang tetap dalam bentuk tepi luar cakram (盤/wadah)

Jiwaku bereinkarnasi mengelilingi bintang tetap, menggambar sebuah lingkaran.

Dan dengan setiap putaran yang diselesaikan kesadaranku dalam lingkaran itu, sebuah memori dari alam tertentu atau tahap tertentu dalam hidupku kembali padaku.

Saat aku mengingat kembali tahap-tahap hidupku, aku teringat hidupku.

Kenangan itu sama nyata dan rumitnya dengan kenangan dalam Canvas of Myriad Forms and Connections.

‘Sekarang… haruskah aku mencapai waktu sebelum aku sampai di Ascension Path…’

Saat aku mengingat kembali kenanganku dari masa sekarang hingga saat-saat awal di Ascension Path, aku bertekad untuk menelusuri kembali hari-hariku di Bumi.

Tepat saat itu.

‘…Hah.’

Tiba-tiba aku sadar bahwa ada bagian hidupku yang [tidak tercatat dalam Canvas of Myriad Forms and Connections].

Itu…

Siklus ke 14.

Saat aku bergabung dengan Azure Heaven Creation Sect dan bertemu dengan Esteemed One Swae Ryeong di Alam True Devil.

Ketika aku menciptakan Gerakan ke 25 Severing Mountain Swordmanship, Sea of Righteousness and Mountain of Grace, dan sekilas melihat kesadaran Kim Yeon, mengintip [sesuatu] dalam ingatannya.

Kenangan itu pastinya [momen tepat sebelum mencapai Ascension Path].

‘Ah…’

Akhirnya kesadaranku tiba di titik itu di masa lalu juga.

Tepat sebelum mencapai Ascension Path.

‘Itu…’

Tepat setelah kami dilanda tanah longsor.

Aku samar-samar ingat saat itu.

Di dalam kegelapan tanah yang terkubur.

Kami, yang saat itu berada di ambang kematian…

Tiba-tiba, seolah-olah kami terlahir kembali, mencapai ruang baru.

Muncul dari kegelapan menuju tempat terang, kami semua menyipitkan mata dan menatap langsung ke arah [Itu].

Di sana, kami melihat…

[Ular Hitam Menggigit Ekornya].

Makhluk yang membawa kami ke tempat ini adalah [Ular Hitam Menggigit Ekornya]!!!

: : ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ!!!!! : :

Dengan rasa sakit yang menusuk dan tekanan yang menimpa pikiranku, aku menjerit dengan ratapan yang bergema di seluruh alam semesta.

‘Jangan berpikir. Jangan berpikir…!’

Tekanan yang jauh lebih mengerikan dan mencekam daripada saat-saat aku mengingat atau menemui seorang Governing Immortals tampaknya menghancurkan pikiranku.

Sampai saat ini, satu-satunya makhluk yang pernah membuatku mengalami tekanan luar biasa seperti itu adalah [Yang Tertua], yang mengejarku selama regresi.

Kiiiiiii—

Aku segera mengalihkan pikiranku ke tempat lain.

Jeon Myeong-hoon, yang menyerahkan kemudi padaku tepat sebelum tanah longsor.

Jeon Myeong-hoon, yang membuatku bekerja lembur malam sebelum Workshop kami.

Dan Jeon Myeong-hoon, yang dua hari sebelumnya telah memanggilku ke area merokok, mengepulkan asap rokok ke wajahku untuk menghilangkan stresnya sendiri!

Berpegang teguh pada kemarahanku terhadap Jeon Myeong-hoon seperti tali penyelamat, aku segera menarik diri dari pikiran tentang makhluk yang mengerikan itu.

‘Terima kasih, Jeon Myeong-hoon…! Karena telah memberiku emosi yang begitu kuat…!’

Aku diam-diam mengucapkan terima kasih tak percaya pada Jeon Myeong-hoon, dan aku terus meninjau seluruh hidupku.

Akhirnya, tibalah saatnya aku dilahirkan dari ibu dan ayahku.

Aku tiba pada adegan yang ku lihat selama tahap Nascent Soul dan segera menarik diri dari ingatan.

Dan akhirnya,

‘Ah…’

Aku sejenak melangkah keluar dari orbit sistem bintang dan naik ke tempat di mana Roda berputar.

Orbitku, yang mencakup Roda dan sistem bintang, menyatu.

Aku merasakan pikiranku menjadi satu dengan Immortal Art.

Pada saat yang sama, putaran orbit mulai bertambah cepat.

Aku memisahkan semua Candle Dragon yang lahir di permukaan planet dan memindahkan mereka ke bintang terdekat.

Aku tahu bahwa aku bisa saja menyerap mereka yang lahir dari diriku, tapi aku memutuskan untuk memberi mereka kehidupan dan takdir yang baru.

Mereka yang telah membeli tanah dan bangunan di permukaan tanahku meratap, Tapi itu bukan urusanku.

Kemudian, pada saat perputaran tujuh bintang mencapai puncaknya.

Bu-woong!

Aku secara bertahap mempersempit orbit rotasi tujuh bintang.

Saat bintang-bintang mencapai pusat Roda—

Flash!

Bintang-bintang yang berputar meledak sekaligus.

Aku merasa pikiranku makin kabur.

Sama halnya dengan maju ke tahap Star Shattering, maju ke tahap Sacred Vessel juga memiliki kesulitan yang sangat mencengangkan.

Bahkan jika seorang Esteemed One Kesempurnaan Star Shattering mempersiapkan diri dengan cermat dan memilih waktu yang tepat, persentase keberhasilan untuk maju mungkin tidak mencapai 10 persen.

Akan tetapi, dibandingkan dengan maju ke tahap Star Shattering, hal itu terasa jauh lebih mudah.

Untuk kemajuan Star Shattering, seseorang harus menghancurkan ‘segalanya’ dari dirinya sendiri.

Sebaliknya, untuk kemajuan Sacred Vessel, seseorang memadatkan Sacred Vessel (Cakram) dan meledakkannya, Tapi Immortal Art seseorang tetap utuh setelahnya.

‘Kemajuan ke tahap Sacred Vessel… melibatkan pembagian diri menjadi fragmen-fragmen yang tak terhitung jumlahnya, penggabungan diri kembali menjadi satu dalam Immortal Art, dan melalui proses itu, menciptakan orbit berputar melalui kesadaran.’

Kemudian, memampatkan orbit itu dan meledakkannya merupakan inti dari ritual kemajuan Sacred Vessel.

Kugugugugu!

Saat ruang kosmik bergetar, nebula besar terbentuk.

Selama ritual kemajuan tahap Star Shattering, nebula ini dipadatkan untuk menciptakan bintang.

Namun, berbeda dengan ritual kemajuan tahap Sacred Vessel.

Wo-woong!

Berpusat di sekitar Immortal Art yang telah ku ciptakan, nebula mulai berputar secara bertahap.

Segera, awan debu berkumpul di pusat nebula, dan suhu di intinya mulai meningkat.

Paaaatt!

Kesengsaraan (劫) mulai melanda.

‘…! Ada yang aneh.’

Biasanya, Kesengsaraan Surgawi untuk ritual kemajuan Sacred Vessel datang dari Empat Alam.

Dunia Bawah, Kehampaan Interdimensi, Sungai Asal, dan Eastern Heaven Flower Field.

Kesengsaraan Surgawi berkumpul dari empat alam ini dan memaksa Esteemed One yang menjadi Sacred Vessel untuk ‘melihat’ semua Empat Alam. Itulah tujuan dari kesengsaraan kemajuan Sacred Vessel.

Sama seperti tujuan dari Kesengsaraan Bintang Star Shattering yang bertujuan untuk menghubungkan bintang dan Esteemed One, kesengsaraan kemajuan Sacred Vessel bertujuan untuk menghubungkan ‘keberadaan’ dan ‘keadaan setelah kematian.’

Kwarurung!

Dari Sungai Asal, Star Vein menggeliat, dan Kesengsaraan Surgawi yang menghapus ruangwaktu itu sendiri menusukku.

Dari Dunia Bawah, Kesengsaraan Surgawi yang terdiri dari ‘energi kematian’ yang sama yang terkumpul dalam jiwaku menyerangku.

Dari Eastern Heaven Flower Field, Kesengsaraan Surgawi yang seketika mengubah tubuhku menjadi takdir Eastern Heaven Flower Field dan menghamburkanku menuju kematian merasukiku.

Lalu, akhirnya.

Dari Kekosongan Interdimensional, sesuatu yang mengerikan dan sama sekali tidak dapat diketahui menusukku.

Satu kepastian adalah jika Aku kehilangan fokus saat menanggung Kesengsaraan Surgawi ini, Aku akan segera ditarik ke alam terkait dan mati.

‘Ada yang… tidak beres.’

Saat aku menahan Kesengsaraan Surgawi, aku diliputi perasaan aneh.

‘Terlalu kuat!’

Dududududu!

Jumlah Kesengsaraan Surgawi tahap Sacred Vessel yang datang dari tiap dunia ada empat.

Itu berarti Aku harus menanggung total enam belas Kesengsaraan Surgawi.

Namun, bahkan setelah menyelesaikan semua enam belas putaran Kesengsaraan Surgawi, aku berkeringat dingin, merasakan serangan Kesengsaraan Surgawi yang tak berujung dengan kekuatan yang jauh melampaui apa yang kudengar dari Baek Woon,

‘Kesengsaraan Surgawi telah menjadi aneh!’

Biasanya, seseorang dapat mengetahui berapa lama Kesengsaraan Surgawi yang tersisa dengan melihat langit.

Berapa banyak Kesengsaraan Surgawi yang telah berlalu dan berapa banyak yang tersisa semuanya dapat dilihat dari energi surgawi.

Tapi…

‘Kesengsaraan Surgawi… sudah gila!’

Seberapa keras pun aku berusaha membaca energi surgawi, aku hanya dapat melihat masa depan di mana ‘Kesengsaraan Surgawi terus menerus menyerang,’ tanpa ada hal lain yang dapat terlihat.

Kesengsaraan Surgawi yang selalu turun dalam jumlah yang tepat sampai sekarang tampaknya tiba-tiba kehilangan akal.

Standar Kesengsaraan Surgawi telah lenyap!!

‘Kenapa…?’

Aku menggertakkan gigiku dalam hati saat aku terus menahan hantaman Kesengsaraan Surgawi.

Semakin Kesengsaraan Surgawi menerjang, semakin kuat pula energi yang menarikku ke setiap alam.

Dunia Bawah.

Kekuatan yang menarikku keluar dari tempat yang dalam dan gelap itu tumbuh semakin kuat.

‘Ah, tidak…! Kalau aku terus-terusan terkena Kesengsaraan Surgawi seperti ini, aku pasti benar-benar mati!’

Masalahnya bukan pada kekuatan Kesengsaraan Surgawi, Tapi sifatnya.

Sifatnya yang menyeretku menuju kematian terus menerus menghantamku!

Berapa banyak minggu aku telah bertahan, bertahan melawan Kesengsaraan Empat Alam seperti ini?

Chiiii!

Akhirnya, Kesengsaraan Surgawi mereda.

‘Huuuuu…’

Kugugugugu!

Saat nebula berputar, kesadaranku menetap di pusatnya.

Sebuah astrolabe (星盤/성반) dengan nebula yang berputar, sebuah Wadah/Cakram Suci (聖盤/성반) dengan reinkarnasi yang berputar!

Jika tahap Star Shattering adalah Ranah di mana seseorang menjadi konstelasi,

Kemudian tahap Sacred Vessel adalah Ranah di mana seseorang menjadi ‘rotasi.’

Di pusat putaran ini adalah jiwaku, yang terpusat pada Immortal Art, sedangkan tubuh asliku telah menjadi ‘nebula yang berputar.’

Saat Aku melanjutkan kultivasi Sacred Vesselku, pusat nebula yang berputar ini secara bertahap akan tumbuh semakin panas dan kuat, berubah menjadi bintang tetap yang memancarkan cahayanya sendiri.

Pada tahap awal, ia adalah nebula yang berputar.

Pada tahap tengah, bintang tetap.

Pada tahap akhir, raksasa merah.

Dalam Kesempurnaan, menjadi katai putih merupakan jalur kultivasi umum pada tahap Sacred Vessel.

[Huuuu…]

Aku membuka mataku.

Dari tahap Sacred Vessel dan seterusnya, Esensi Hati seseorang menjadi sebuah dunia.

Colorless Sword Mountain Treading Sea Great Star Enclosure kini telah menjadi sebuah dunia di dalam pikiranku. Mulai sekarang, selama aku menghabiskan waktu di dunia ini, aku dapat mengekstrak apa pun darinya menjadi kenyataan, menciptakan eksistensi yang berkelanjutan di dunia.

Pada saat yang sama, Aku mengingat waktu yang ku habiskan untuk evolusi ini.

Dalam konteks waktu nyata, itu adalah periode yang singkat, bahkan tidak mencapai 2.000 tahun.

Namun, selama waktu itu, pikiranku telah hancur berkeping-keping, dan perlahan-lahan menyatu kembali.

Setiap serpihan itu hidup sebagai mikroorganisme, sulit dikatakan apa mereka punya jiwa, berada di lapisan permukaan Bintang Asalku dan menjalani kehidupan yang tak terhitung jumlahnya.

Oleh karena itu, meskipun itu adalah periode waktu yang sangat singkat dalam kenyataan, ‘pengalaman subjektif’ ku saat menjalani siklus reinkarnasi dan menciptakan Ras Candle Dragon berjumlah sekitar dua puluh juta tahun.

Wo-woong!

Saat aku memfokuskan kesadaranku, lingkaran nebula, Sacred Vessel itu tertekan.

Aku menciptakan inkarnasi dan menempatkan Sacred Vessel di dalamnya, lalu membuka setengah mataku.

[Itu lama…]

Itu waktu yang panjang, dan bahkan lebih lama lagi.

Keajaiban yang dicapai dengan mempelajari Mantra Sempurna dan Phenomena Extinguishing Mantra secara bersamaan.

Alih-alih metode kultivasi biasa dengan membagi pikiran dan menyatukannya di bawah Immortal Art,

Para ahli dari dua Immortal Art memperbolehkanku naik ke tahap Sacred Vessel dengan membelah pikiranku dan menjalani kehidupan yang tak terhitung jumlahnya sebagai mikroorganisme untuk mengembangkan suatu spesies.

[Itu kalian berdua.]

Di kedalaman kegelapan, samar-samar menarikku dari sana, [Yang Tertua].

Dan sebuah gunung yang dibangun dengan garam putih murni.

Kedua penglihatan itu berlalu sekilas di depan mataku.

[Aku tidak tahu apa yang kau inginkan dariku. Namun, aku akan menempuh jalanku sendiri.]

Aku diam-diam mengungkapkan tekadku pada kehampaan.

Tidak ada respon.

Namun itu saja sudah cukup.

Dua ratus ribu tahun.

Dalam waktu subjektif, setelah 20.190.000 tahun, Aku akhirnya mencapai tahap Sacred Vessel.

[Sekarang…]

Sekarang waktunya mempersiapkan diri untuk Akhir Era.

 

* * *

 

Di dalam Lightning Sacred Sea.

Di kamar tidur Golden Shaking Bird dan Jeon Myeong-hoon.

Di sana, Golden Shaking Bird memegangi kepalanya, gemetar tak terkendali di sudut kamar tidur seolah dia telah kehilangan akal sehatnya.

[Tidaktidaktidaktidaktidaktidaktidaktolongtolongtolongtolongtolong… Seseorang, tolongkatakan padaku ini mimpitolongtolongtolong…]

Pajik, Pajijijik!

Petir merah menyambar tubuh Jeon Myeong-hoon yang dipenuhi jejak kaki kecil yang tak terhitung jumlahnya karena pakaian atasnya terlepas.

Golden Shaking Bird gemetar, berusaha menarik pintu kamar tidur hingga terbuka seakan putus asa ingin melarikan diri, Tapi petir merah menangkis tangannya.

[Ke-Ke-Ke…]

Dia menoleh ke arah Jeon Myeong-hoon dengan wajah ketakutan, gemetar seperti orang gila.

[Mereka bangkit kembali… di dalam tubuhnya…! Ah, tidak. Aku harus keluar. Aku harus keluar. Aku harus keluar…!!!]

Tapi dia tidak bisa pergi.

Tidak dapat pergi dan tidak dapat mendekati Jeon Myeong-hoon, Golden Shaking Bird hanya bisa gemetar ketakutan.

 

* * *

 

Alam Bright Cold, Gunung Teratai Surgawi.

Di bagian tengahnya, Baek Woon tersenyum tipis sambil melihat ke kejauhan.

[…Dia berhasil. Anak mengerikan itu. Tapi ini…]

Saat dia melirik kertas hitam di tangannya, wajahnya yang tersenyum tipis berubah serius.

[…Ini serius.]

 

* * *

 

Alam Ancient Force, Aula Raja Laut.

Alam Nether Ghost, Istana Hantu Hitam.

Alam Purple Gold, Kastil Ban Ta.

Alam True Devil, Altar Pengorbanan Darah.

Para Sacred Master ada di sana.

Dan semua klon Blood Yin menatap kertas hitam di tangan mereka dengan ekspresi serius.

Beberapa saat kemudian,

Hae Lin dari Aula Raja Laut di Alam Ancient Force memasang ekspresi serius.

Pasasak!

Kertas hitam yang dipegangnya.

Kertas Kuno Hitam hancur menjadi debu.

Dia mengerang pelan dan memegangi wajahnya.

[Ahh…! Apa Devil God yang kejam telah melahapnya juga…!? Selanjutnya, giliran [Yang Kelaparan]. Apa kejatuhan Gunung Sumeru tidak dapat dihindari…? Apa yang sedang dilakukan oleh Heavenly Venerable? Ke mana perginya Pengrajin Surgawi itu, dan apa yang sedang dilakukan si Ular sekarang? Apa Radiance Eight Immortal hanya pandai berpura-pura dan tidak mampu melakukan apa pun di hadapan Devil God itu!? Ahhh, dunia akan terbalik.]

Hae Lin mendesah dalam, air mata kesedihan mengalir dari matanya.

 

* * *

 

Setelah melahap Heavenly Domain Hidung Gajah dan Pemilik Nama,

Berikutnya adalah Heavenly Domain Pohon Berbuah dan Heavenly Domain Batas Bumi.

Great Mountain Supreme Deity, yang telah melahap total dua Supreme Deity dan empat Heavenly Domain, kini mengirimkan kehendak-Nya menuju Heavenly Domain Pemandangan Baik.

: : DATANGLAH VOID : :

Mengangkat kedua tangan, Dia berbicara.

: : JIKA KAU TIDAK MENUNJUKKAN KEPALAMU AKU AKAN MELAHAPMU UTUH : :

Tapi tidak ada respon yang datang dari dalam.

Dengan amarah yang agak mendidih, Great Mountain Supreme Deity perlahan-lahan menyatukan kedua tangan Mereka.

Heavenly Domain Penglihatan Baik mulai runtuh.

: : BUDAK MENJIJIKKAN YANG TERUS BERULANG KALI MENCARI KEMATIAN : :

Dududududu!

Maka, setelah menghancurkan dan menelan Heavenly Domain Penglihatan Baik, Great Mountain Supreme Deity, yang kini telah melahap lima Heavenly Domain, bergerak menuju Heavenly Domain Pemegang Kembar sambil bergumam lirih.

: : SEMENTARA KAU BERBARING, KURSI INI AKAN BERPESTA ATAS RASA LAPAR. BENTANGKAN KARPET DENGAN DARAH ULAR, DAN MELANGKAH MENUJU AUDIENCE CHAMBER. JANGAN MENYESAL.: :

 

Prev
Novel Info

Comments for chapter "Chapter 493"

MANGA DISCUSSION

Leave a Reply Cancel reply

You must Register or Login to post a comment.

Dukung Kami

Dukung Kami Dengan SAWER

Join Discord MEIONOVEL

YOU MAY ALSO LIKE

reincarnator
Reincarnator
October 30, 2020
hafzurea
Hazure Skill “Kage ga Usui” o Motsu Guild Shokuin ga, Jitsuha Densetsu no Ansatsusha LN
February 5, 2024
Strongest-Abandoned-Son
Anak Terlantar Terkuat
January 23, 2021
Blue Phoenix
Blue Phoenix
November 7, 2020
  • HOME
  • Donasi
  • Panduan
  • PARTNER
  • COOKIE POLICY
  • DMCA

© 2025 MeioNovel. All rights reserved