Kisah Kultivasi Seorang Regresor - Chapter 408
Chapter 408 – Tunduk Dalam Sujud (5)
Woo-woong!
Reforming Calendar.
Calendar Calculations.
Dan sebuah cakram yang tidak dikenal.
Ketiga benda itu beresonansi bersama.
Aku mencoba menebak identitas cakram tersebut.
‘Begitu. Sebuah tiruan yang gagal yang dibuat oleh True Person.’
Ku dengar totalnya ada tiga, dan sepertinya ini yang ketiga.
Sesuai dengan pemikiranku.
Paaaatt!
Klak, klak, klak!
Pedang suci berwarna putih bersih, Reforming Calendar.
Pedang dewa merah, Calendar Calculations.
Cakram yang tidak teridentifikasi.
Ketiga benda itu tampak berkumpul di satu tempat sebelum memancarkan cahaya bening saat menyatu menjadi satu!
Dan apa yang muncul adalah…
“Cakram yang mengarah ke selatan (指南盤)?”
Sebuah cakram yang menunjuk ke selatan.
Dikenal juga sebagai kompas.
Calendar Calculations tampaknya menunjuk ke utara.
Reforming Calendar tampaknya mengarah ke selatan.
Kuung!
Aku memandang cakram besar yang menunjuk ke selatan, jauh lebih besar dari tubuhku sendiri, dan membuka mulutku karena takjub.
“…Apa ini?”
Harta dharma yang muncul entah dari mana.
Jejak peradaban yang sudah lama tidak kulihat.
Itu pertanda kecerdasan, tapi alih-alih merasa gembira, yang ku rasakan adalah rasa tidak nyaman dan bulu kuduk merinding.
Aku pertama kali memperoleh Reforming Calendar dari brankas harta karun Yuk Rin.
Namun, jika dipikir-pikir kembali, kinerja Reforming Calendar sungguh luar biasa. Ini adalah ‘senjata yang dengan sendirinya’ menyediakan kekuatan tempur pada tahap Integrasi.
Tidak setingkat dengan Wonderfully Mysterious Fortress Mad Lord, Tapi tetap saja merupakan harta dharma yang sangat tangguh. Tidak peduli seberapa banyak Yuk Rin, Demonic Beast dari Ras Demonic, tidak menggunakan harta dharma, tidak terpikirkan bahwa harta seperti itu akan ditempatkan begitu saja di gunung harta karun.
Terlebih lagi, ada sesuatu yang terasa aneh ketika aku bertarung dengan Jin Ma-yeol.
Kristal Garam merupakan mineral yang sangat baik, Tapi tidak dikenal karena kekerasannya.
Digunakan untuk kultivasi seperti bagaimana Yuk Rin memotong pilar garam dari Istana Kristal Garam dan memakannya untuk meningkatkan kultivasinya, atau digunakan karena sifat fisiknya sebagai rangka kapal seperti Kapal Tulang Garam. Itulah Kristal Garam.
Akan tetapi, bahkan ketika aku menyerang Reforming Calendar, yang diproses dari Kristal Garam, dengan All-Heavens Sword sebelum aku melemah, tidak ada satupun goresan yang tertinggal.
Pada akhirnya, tidak seperti senjata lain yang hancur, senjata itu hanya memantul dari tangan Jin Ma-yeol.
Dan kemudian ada Calendar Calculations pedang ilahi, yang ku peroleh berikutnya.
Calendar Calculations ditempatkan tepat di bawah tempat pecahan Colorless Glass Sword ditemukan.
Hampir seolah-olah seseorang telah menyembunyikannya di sana, mengetahui aku akan datang mencari Colorless Glass Sword.
Dan hal yang sama berlaku untuk cakram.
Begitu gua tempatku mengambil pecahan Colorless Glass Sword runtuh, cakram itu muncul seolah telah menunggu, dan tiga harta dharma langsung bergabung menjadi sebuah kompas.
Rasanya seolah-olah ada suatu entitas yang membimbingku menuju kompas ini.
Masalahnya adalah jika Aku mulai merasakan hal ini, itu hampir tidak pernah hanya sekadar perasaan. Sembilan dari sepuluh kali, itu berarti [Makhluk Agung] sedang membimbing takdirku.
‘Ada makhluk yang sedang mencoba melakukan sesuatu padaku saat ini.’
Melalui kompas ini, tidak kurang.
Apa tujuan makhluk itu?
Mungkin itu hanya niat baik, tapi Aku lebih tahu.
Dunia ini tidak lain hanyalah kumpulan bencana.
Setidaknya bagi kami, niat baik tidak akan pernah menghampiri kami.
Aku tidak bisa mempercayai siapa pun.
Dengan merangkul filosofi Yeon Wei lebih dari sebelumnya, Aku menyingkapkan Integrated Dao Domain.
Woo-wooong!
Dengan semua energi spiritual dan Dragon Vein dalam Integrated Dao Domain,
Dan memanfaatkan daya tarik, aku menggenggam All Heaven Sword bersama dengan Three Great Ultimate, dan dengan teknik bela diri Deep Mountain, Emerging Dao, aku menyerang kompas itu.
Kugwagwagwagwang!
Kompas yang ditembakkan dalam Integrated Dao Domain menembus domain tersebut dan tertanam langsung ke inti planet.
Itu benar.
Alih-alih hancur di tempat, benda itu dibelokkan dan bersarang di sana.
Menarik kembali domain, aku melotot ke arah kompas.
Tidak ada satu goresan pun.
Dengan kekuatanku saat ini, aku bisa menyamai seseorang yang berada pada tahap Quasi-Star Shattering.
Ini jelas merupakan artefak yang terbentuk dari gabungan harta dharma tingkat Integrasi Reforming Calendar, Calendar Calculations, beserta cakram tak dikenal.
Akan akurat jika seseorang menganggapnya sebagai harta dharma tingkat Kesempurnaan Integrasi.
Namun, serangan tunggal yang baru saja kulakukan bukanlah lelucon. Jika langsung kena, aku bahkan bisa mengirim Hyeon Eum menuju ke Netherworld.
Namun, kompas terkena benturan dan bahkan tidak tergores.
Aku menggeram pelan, sambil melotot tajam ke arah kompas.
Aku dapat mengatakan.
Ini bukan sekedar harta dharma tingkat Integrasi.
Dikatakan bahwa itu adalah produk gagal dari seorang Quasi-Immortal Entering Nirvana, Tapi jujur saja, Aku tidak begitu tahu.
Meskipun kompas itu tidak terlalu besar, aku tidak dapat menahan rasa tekanan tak dikenal yang sama darinya seperti yang kurasakan dari Serving Command Ark.
Harta karun abadi legendaris yang terbuang dan menembus kepala Naga Agung, Serving Command Ark.
Kemegahannya benar-benar luar biasa saat Aku pertama kali melihatnya.
Dan kompas ini tampaknya memancarkan tingkat tekanan yang sama.
Setelah lama menatap kompas, Aku memutuskan untuk mengabaikannya dan menuju ke planet di arah yang berlawanan.
‘Cukup, aku akan meninggalkannya.’
Aku tidak tahu True Immortal atau makhluk tingkat tinggi mana yang mencoba mempermainkanku lagi, Tapi tidak ada alasan untuk ikut bermain.
Setelah melewati sebuah planet sambil memikirkan pikiran seperti itu,
Kugugugugu!
“…!”
Aku bertatapan dengan True Person yang berwujud katak, yang seluruh tubuhnya ditutupi bola mata, menempel di bagian belakang planet.
Whaack-
Sang Quasi-Immortal berwujud katak menatapku dan membuka mulutnya.
Chuaaaaak!
“Gila!”
Aku menjadi pucat dan menghindari lidah sang Quasi-Immortal.
Tidak, haruskah itu disebut lidah?
Nampak seperti anemon laut dengan cahaya bintang lembut yang berputar di sekelilingnya.
Jika Metode Agung Azure Spirit Starlight Quintessence milik Azure Tiger Saint berbentuk lidah, mungkin bentuknya akan seperti itu.
Kugugugugu!
Lidah anemon laut yang menyerupai cahaya bintang mengejarku.
‘Sial!’
Aku tidak mengerti mengapa sesuatu yang tidak agresif terhadapku tiba-tiba menunjukkan perilaku seperti itu.
Aku melarikan diri dengan tergesa-gesa, menuju ke planet terdekat.
Baru ketika aku kembali aku sadar di sanalah aku membuang kompas.
Kugugugu!
Anemon laut Quasi-Immortal berkedut dari langit.
Saat mencari tempat untuk bersembunyi, Aku akhirnya menyelam ke tempat Aku menghancurkan kompas, menciptakan jalan menuju ke inti.
Kuuung!
Dalam sekejap, aku jatuh ke inti dan akhirnya menginjak kompas.
Untungnya, atau sayangnya, Quasi-Immortal yang menyerupai katak itu tampaknya hanya menjentikkan lidahnya untuk bersenang-senang, sambil menarik kembali lidahnya yang menyerupai anemon laut dan menghilang lagi.
Sambil menggertakkan gigi, aku mencoba pergi sekali lagi.
Namun kali ini, Esteemed One Star Shattering yang berwujud ikan mas seukuran benua mengejarku, memaksaku bersembunyi di samping kompas lagi.
Setelah mengalami dua kejadian itu, aku menyadari sesuatu.
“…Apa ini takdir?”
Aku pernah mengalami hal serupa sebelumnya.
Saat Aku masih muda.
Perasaan yang sama seperti saat aku berjuang mati-matian di Ascension Path, berusaha mencegah rekan-rekanku diserahkan ke Seo Hweol, Mad Lord, dan trio Heavenly Being.
Seberapa keras pun aku berjuang, takdir akan bergerak dan menghalangi jalanku, menuntun arus [kembali ke jalur semula].
Tidak peduli apa yang kulakukan, kawan-kawanku pasti tertarik pada orang-orang yang terhubung dengan mereka.
Mengingat masa itu, Aku mengerti bahwa seseorang telah memanipulasi Takdirku untuk membimbingku menuju kompas.
“…Jadi, aku harus menggunakan kompas?”
Aku ragu sejenak sebelum tertawa kecil.
Lagipula, tidak ada lagi yang bisa ku hilangkan.
Dengan ekspresi getir, aku mengulurkan tangan dan menyentuh kompas.
Woo-woong!
Saat aku memasukkan kesadaranku ke dalamnya, nama dan penggunaan kompas mengalir ke dalam pikiranku.
Nama kompas tersebut adalah South Polar Compass (南極盤).
Kemampuannya adalah untuk menuntun jalur terbaik menuju entitas yang terhubung oleh gaya tarik.
Aku tidak dapat menahan tawa karena tidak percaya.
Terasa dibuat-buat.
Tepat ketika aku tak dapat menemukan pecahan terakhir Colorless Glass Sword.
Tepat saat aku butuh bantuan untuk menemukan Colorless Glass Sword, sebuah harta dharma yang mampu melakukannya muncul tepat di depan mataku?
Jelas ada niat tertentu yang terlibat, dan itu membuatku tidak merasa nyaman.
Namun aku tidak punya pilihan lain selain menaruh tanganku di South Polar Compass dan mendaftarkan gaya tarik untuk Colorless Glass Sword.
Seseorang sedang menggerakkanku melalui South Polar Compass.
Dan kekuatan serta takdir yang dimiliki orang ini berada di luar jangkauanku saat ini.
Jika memang begitu,
Meskipun itu adalah kata-kata yang sangat ku benci, aku tidak punya pilihan selain mengikutinya.
—Dunia ini adalah sandiwara takdir, dan kita hanyalah aktor yang berakting dalam sandiwara ini.
—Seperti seorang aktor, Kau harus setia pada peran mu. Jika tidak, Kau akan diusir dari panggung.
Kata-kata Seo Hweol.
Meski kesal, aku harus mengakui bahwa dalam situasi ini, aku tidak punya pilihan selain mengikuti kata-katanya sambil melotot ke arah kompas.
‘Baiklah. Aku tidak tahu siapa yang mencoba melakukan apa terhadapku, Tapi untuk saat ini, aku akan bertindak sesuai dengan peran yang diberikan padaku.’
Untuk saat ini, Aku akan setia menjalankan peran yang telah ditugaskan padaku.
* * *
Paaaatt!
Mengendarai South Polar Compass, Aku melintasi alam semesta.
Woo-woong!
Jarum South Polar Compass, Reforming Calendar, menunjuk ke arah tertentu, dan Aku menggunakan gaya tarik untuk terbang ke sana dengan teknik penyusutan tanah.
Woo-woong!
Dan beberapa waktu kemudian.
South Polar Compass mengirimkan sinyal yang menyatakan ‘tiba di tujuan.’
South Polar Compass, seperti halnya sistem navigasi di Bumi, menetapkan target dan menyediakan jalur terbaik ke sana, dan saat Kau tiba, ia mengirimkan sinyal seperti ini.
Mengikuti tuntunan South Polar Compass, Aku turun di depan sebuah gua berbatu di sebuah planet tertentu.
Kemudian, sambil menyapu kesadaranku ke sana kemari, aku mengoperasikan Canvas of Myriad Forms and Connections di seluruh planet untuk mencari pecahan Colorless Glass Sword.
Tapi tidak muncul apa pun.
Bahkan setelah sepenuhnya menyingkapkan Colorless Glass Sword dan menariknya dengan daya tarik Canvas of Myriad Forms and Connections, tidak ada yang keluar.
“…”
Setelah mengambil Colorless Glass Sword, Aku mendaftarkan ulang daya tariknya ke South Polar Compass dan berbicara.
“Pandu aku, South Polar Compass.”
Jarum South Polar Compass berputar sebelum menunjuk ke suatu bagian alam semesta yang jauh.
Dikatakannya fragmen itu berada di tempat lain.
Aku merasakan darahku mendidih karena frustrasi, Tapi aku menenangkan amarahku dan mengarahkan South Polar Compass ke arah yang ditunjukkannya.
Dan di sana pun, pecahan Colorless Glass Sword tidak dapat ditemukan.
Dan sekali lagi, South Polar Compass menunjuk ke lokasi acak lainnya.
Sekalipun Aku sangat ingin menghancurkan South Polar Compass hingga berkeping-keping, ia tidak akan hancur juga.
Dan jika aku tak dapat mengendalikan amarahku dan melampiaskannya, aku akan segera mendapati diriku terjerumus dalam kesialan aneh, yakni dikejar-kejar oleh para Quasi-Immortal atau Esteemed Ones, yang akan mengikatku kembali ke sisi South Polar Compass.
Kalaupun musibah datang, aku tak dapat menetralkannya seperti dulu.
Kalau aku menggunakan Phenomena Extinguishing Mantra untuk membatalkan kemalangan, Pemilik Gunung Agung akan datang mencariku lagi.
Pada titik ini, Aku tidak punya pilihan selain ikut bermain bersama pertunjukan boneka ini, yang maksudnya masih belum jelas.
Dan begitulah, puluhan ribu tahun berlalu.
* * *
Seratus ribu.
Ini ulang tahunku yang keseratus ribu.
Sekali lagi, Aku mendesah atas kebodohan South Polar Compass yang menunjuk ke lokasi aneh lainnya, dan Aku menyesuaikan kompas untuk memulai perjalanan lain melalui alam semesta.
Sudah berapa puluh ribu tahun?
Aku tidak tahu apa niat makhluk yang mengirim South Polar Compass padaku, tapi,
Tanpa penjelasan apa pun mengapa mereka melakukan ini padaku, mereka mengikatku ke South Polar Compass dan menyeretku seperti anjing, memaksaku melakukan perjalanan ke setiap sudut alam semesta.
“Tempat seperti anjing manakah yang akan ku kunjungi hari ini?”
Selama puluhan ribu tahun, Aku telah bepergian dengan South Polar Compass.
Bahkan dengan hanya kultivasi yang terputus-putus yang kulakukan selama perjalanan ini, aku telah mencapai tahap pertengahan Integrasi di Suku Surga dan Bumi.
Apa karena Heavenly Domain yang baru belum lama terbentuk?
Setiap sudut alam semesta dipenuhi dengan energi spiritual Langit dan Bumi.
Berkat itu, aku mampu mencapai Ranah yang sesuai setelah puluhan ribu tahun.
Dengan mata yang lelah, aku tiba di suatu bintang, sekali lagi dibimbing oleh South Polar Compass, dan seperti biasa, aku tidak boleh putus asa, jadi aku berjuang untuk menemukan pecahan terakhir Colorless Glass Sword dengan menggerakkan Dragon Vein bintang itu dan mengaktifkan Canvas of Myriad Forms and Connections.
Kugugugugu!
Dragon Vein di planet ini meraung di bawah pengaruhku, beroperasi sebentar sesuai formula Canvas of Myriad Forms and Connections.
“Di sini juga tidak, ya.”
Aku mendesah dan sekali lagi terbang menuju lokasi berikutnya yang ditunjukkan oleh South Polar Compass.
Dan saat itu,
Woo-woong—
“…?”
Tiba-tiba, Aku melihat energi Dragon Vein, yang telah mendidih di seluruh bintang, tampaknya membentang melampaui bintang.
“Apa ini? Apa aku salah lihat?”
Aku mengucek mataku, dan pemandangan itu pun cepat menghilang.
Akan tetapi, setelah meninjau catatan yang tersimpan dalam Canvas of Myriad Forms and Connections, Aku menyadari bahwa itu bukanlah halusinasi.
“Aku benar-benar melihatnya. Apa itu?”
Saat aku memeriksa planet itu lagi, aku melihat bahwa Dragon Vein telah diam-diam kembali ke keadaan tidak aktifnya di dalam planet itu.
* * *
Waktu berlalu.
Saat Aku melanjutkan perjalanan melintasi alam semesta dengan South Polar Compass, Aku mulai melihat penglihatan yang sebelumnya ku saksikan lebih sering, dan pada titik tertentu, Aku menjadi yakin bahwa itu bukanlah ilusi.
Woo-woooong—
Dragon Vein memanjang melampaui bintang.
Dragon Vein, yang membentang melampaui bintang, terhubung ke bintang lain seperti pilar besar.
Dan Aku samar-samar dapat melihat bahwa bintang lainnya juga terhubung dengan bintang lainnya.
Itu bukan halusinasi.
“…Jadi begitu.”
Baru sekarang aku mengerti mengapa South Polar Compass telah menyeretku menjelajahi Langit dan Bumi yang luas serta Empat Arah alam semesta.
‘Apa untuk memberiku penglihatan ini?’
Nampaknya begitu.
Visi Dragon Vein ini unik.
Semua bintang di alam semesta ini memiliki Spiritual Vein energi spiritual Langit dan Bumi yang mengalir di dalamnya.
Dan tingkat Spiritual Vein itu dapat dilihat oleh siapa pun yang berada pada tahap Core Formation.
Akan tetapi, pilar Spiritual Vein yang ‘melampaui bintang-bintang’ tidak mudah terlihat.
Hanya mereka yang telah melakukan perjalanan ke jutaan bintang, menganalisis energinya, dan berulang kali mengaktifkan Dragon Vein yang dapat melihat pilar ini.
Pada awalnya, Aku tidak terbiasa dengan penglihatan melihat pilar-pilar tersebut, Tapi setelah mengenalnya, Aku merasa memahami identitas dan asal usul pilar-pilar tersebut.
“Dragon Vein dari bintang-bintang telah mencapai titik ekstrem, melampaui alam, dan telah memasuki Alam Takdir.”
Itu adalah sesuatu yang tidak dapat ku pahami pada awalnya karena Spiritual Vein bintang yang tak berujung melampaui Alam Jiwa.
Bintang-bintang tampak berjauhan, Tapi kenyataannya tidak demikian.
Kenyataannya, mereka saling terhubung erat, memancarkan daya tarik satu sama lain di Alam Takdir. Hanya melalui Spiritual Vein yang melesat ke Alam Takdir, Aku dapat melihat sekilas hal ini.
Semua bintang di alam semesta ini terhubung oleh pilar cahaya yang tidak terhitung jumlahnya.
Ini sungguh merupakan pemandangan yang mengingatkan kita pada konsep Jaring Indra.
Aku berikan pada pilar cahaya ini,
Yaitu, ‘Dragon Vein bintang-bintang’, sebuah nama.
Dragon Vein bintang, Star Vein (星脈).
Paaaatt!
Bersama South Polar Compass, mengikuti Star Vein, aku terbang menuju arah yang ditunjukkan kompas.
Seperti dugaanku, kali ini aku juga tidak dapat menemukan pecahan Colorless Glass Sword.
Namun, sejak hari ketika aku memperoleh penglihatan yang jelas untuk melihat Star Vein, aku menyadari bahwa South Polar Compass tidak menuntunku tanpa tujuan.
Dengan setiap perjalanan dengan South Polar Compass, kemampuanku untuk melihat Star Vein, Mata Star Vein, semakin ditingkatkan.
Sekarang Aku dapat melihat Star Vein dari jarak yang lebih jauh dan dengan lebih detail.
160.000 tahun.
Aku juga, yang hidup selama 160.000 tahun, telah menjadi fosil hidup.
Masa hidup yang ku terima dalam tahap Integrasi hampir habis, dan akibatnya, kerutan perlahan-lahan muncul di kulit dan wajahku.
Hanya 30.000 tahun lagi, Aku kemungkinan akan mati.
Kuuuuuuk…
Kuguguguk…
Kultivasiku sekarang telah mencapai tahap akhir Integrasi.
Pencapaianku dalam Seated Detachment, Entering Hope telah mencapai level di mana aku bisa dengan bebas melancarkan serangan tunggal dengan mudah.
‘Berapa lama perjalanan ini akan berlanjut?’
Akankah aku mampu menemukan Colorless Glass Sword sebelum aku mati?
Tak mampu menyembunyikan sedikit perasaan sedih di hatiku, aku meneruskan perjalanan melalui Alam Astral dengan South Polar Compass.
* * *
Star Vein Eye, dalam satu hal, adalah indra yang jauh lebih sulit dicapai daripada Nether Perception.
Siapa pun yang mengolah Metode Jalan Hantu atau yang sudah meninggal dapat memperoleh Persepsi Nether. Namun, untuk memperoleh Mata Star Vein, seseorang harus memenuhi syarat luar biasa, yakni telah mengunjungi jutaan bintang dan menarik Dragon Vein di setiap bintang.
Selain itu, tidak seperti Nether Perception, Star Vein Eye tidak tumbuh dengan mudah.
Bahkan setelah mengembara selama puluhan ribu tahun dengan South Polar Compass yang tampaknya membantu pertumbuhan Mata Star Vein, yang dapat ku lihat setelah waktu yang lama hanyalah jaringan konstelasi yang luas yang tersebar di seluruh alam semesta.
Tapi suatu hari,
Suatu hari, setelah menyelesaikan perjalanan dengan South Polar Compass, Mata Star Veinku menembus ‘titik kritis’ tertentu, dan setelah melampaui titik itu, Aku menjadi mampu melihat sesuatu yang luar biasa.
Itu sejarah.
Melalui Dragon Vein, sekarang aku dapat melihat bagaimana rasi bintang telah bergerak hingga ke titik itu. Sekarang aku dapat melihat catatan mereka.
Orang mungkin bertanya, apa yang luar biasa tentang Catatan tersebut?
Bukannya aku bisa meneliti semua Catatan seperti Oh Hye-seo―dan Catatan konstelasi juga?
Tapi sungguh, itu sesuatu yang luar biasa.
Catatan konstelasi membimbingku melalui suatu jalan.
[Jalan] yang mengarah ke ledakan besar asli, titik awal dari Heavenly Domain.
Woo-woooong—
Melihat [jalan] itu, aku akhirnya menyadari di mana pecahan terakhir Colorless Glass Sword berada.
Itu di luar [jalan] itu.
Dan Aku bisa menebak apa yang ada di ujung [jalan] itu.
Mungkin, ada jalan keluar dari Heavenly Domain ini.
Ya, pecahan terakhir Colorless Glass Sword telah ada di luar Heavenly Domain ini sejak awal.
Pararararak!
Setelah menyadari hal ini, South Polar Compass akhirnya mulai membimbingku secara akurat di sepanjang [jalan].
Aku sekarang berusia 192.202 tahun.
Aku punya sisa 400 tahun sebelum umurku habis.
* * *
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pintu keluar Heavenly Domain tepatnya 400 tahun.
Waktunya begitu tepat hingga hampir terasa dibuat-buat.
Aku menyentuh kerutan di wajahku dan jenggotku.
Pada titik ini, kultivasiku telah mencapai tahap Kesempurnaan Integrasi dalam Kultivasi Ganda Surga dan Bumi serta tingkat yang setara dalam Suku Hati.
Dengan kata lain, aku setara dengan [Dia], bahkan lebih unggul dari [Dia], di masa keemasannya.
Kematianku sudah dekat, dan kultivasiku telah meningkat hingga tingkat maksimal.
Tapi meski begitu, aku merasa takut saat melihat [pintu] di hadapanku.
Kugugugugu!
[Pintu] yang mengarah keluar dari Heavenly Domain.
Aku menyadari ada dua jalan yang berbeda di balik pintu itu.
Yang satu hanyalah jalan biasa yang mengarah keluar dari Heavenly Domain.
Yang satunya lagi adalah jalan mencurigakan yang mengarah ke [suatu tempat].
Dan pecahan terakhir Colorless Glass Sword ada di jalan menuju [suatu tempat].
Aku tidak takut dengan hal yang tidak diketahui.
Yang benar-benar ku takutkan adalah,
‘Keberadaan yang berada di luar…’
Aku dapat mengatakan.
Di balik itu semua, ada makhluk yang memberiku South Polar Compass dan memanipulasi takdirku selama ratusan ribu tahun, memaksakan Mata Star Vein padaku.
Aku dapat merasakan makhluk itu mencoba menemuiku.
Bahkan sekarang.
Bahkan saat ini, gambaran Pemilik Gunung Agung yang membantai semua temanku dan mengembalikan alam semesta ke keadaan semula belum hilang dari pikiranku.
Akan tetapi, meski begitu, Aku mengendarai South Polar Compass menuju tempat itu.
Tidak ada lagi yang bisa hilang.
Satu-satunya yang hilang adalah ingatanku.
Meskipun itu hanya setitik, pecahan Colorless Glass Sword itu,
Canvas of Myriad Forms and Connections.
Berisi sejarahku, sejarah kami.
Aku mengendarai South Polar Compass dan melangkah keluar dari Heavenly Domain ini.
Paaaatt!
Langit dan Bumi serta Empat Arah diwarnai putih bersih.
* * *
Kugugugu!
Galaksi!
Di pusat galaksi yang tak terhitung jumlahnya.
Ada singgasana tertentu, dan South Polar Compass membawaku tepat di depan singgasana itu.
Dan tiba-tiba,
Flash!
South Polar Compass yang membawaku selama ini bersinar putih dan berubah wujud menjadi seorang lelaki tua.
Aku menatapnya dengan tenang.
“…Apa itu kau? Orang yang ingin bertemu denganku?”
Aku dapat merasakannya.
Makhluk di depan mataku sedikitnya adalah seorang True Immortal.
“Tidak, aku hanyalah perwujudan dari tubuh utama. Aku mengambil bentuk ini karena pertimbangan, karena kau akan menjadi gila jika menatap tubuh utama secara langsung.”
“…Jika kau ingin mengatakan sesuatu, kau bisa langsung memanggilku. Mengapa harus menunggu bertahun-tahun untuk memanggilku?”
“Haha. Tahun-tahun yang panjang, katamu?”
Orang tua itu mengelus jenggotnya dan bertanya,
“Apa Kau tahu siapa aku?”
Aku bertanya dengan hati-hati kepada orang tua itu,
“Siapa kau?”
“Aku punya banyak gelar. Ada yang memanggilku Dewa Kalender, ada pula yang memanggilku Pemilik Waktu.”
Tak!
Ketika Dia menjentikkan jarinya, sekelilingnya berubah menjadi paviliun bagaikan surga.
Ketika Dia duduk di paviliun, Dia berbicara,
“Kau dapat memanggil Aku Heavenly Venerable of Time.”
Tanpa sadar aku berlutut di hadapan kehadiran-Nya.
“Sujudlah di hadapanku. Aku telah mengawasimu sejak lama.”